05. 1234, thankyou Risa.

50 14 8
                                    

Hai haiii.

Kali ini spesial sih, menurut saya yang baik hatiiiiiiii.

Jangan lupa vote, coment, dan share cerita iniiiii.

Lanjut ke cerita nyaaaa.

Happy reading.

*****

"Bengong mulu lo!! Bengongin apa sih??" Kaysah menyenggol lengan Risa sembari tersenyum jail.

Risa berdecak, "Kepo lo!!"

"Dih!! Gak suka gelay!!" Kaysah memutar bola mata nya.

"Udah ayo nyebrang, mau sampe kapan di sini? Sampe mati?" tanya Risa membuat Kaysah mendelik.

"Ayo," Risa berjalan duluan meninggalkan Kaysah seorang.

Namun ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi yang menabrak tubuh Risa.

Kaysah terdiam sejenak. Di hadapan nya, tubuh Risa terpental jauh dan mobil itu kembali menabrak pohon di sebrang nya.

"RISA!!!"

Kaysah berlari sembari memegang jaket kulit milik Risa. Jangan, jangan sampai untuk ketiga kali nya.

"Risa-Risa buka mata lo!! Risa lo denger gue kan?!!" Kaysah meletakkan kepala Risa di paha nya.

Risa meringis menahan sakit di sekujur tubuh nya.

Ily....., batin Risa sembari memejamkan mata nya.

"Ris, Risa buka mata lo gue bilang!!" Kaysah memukul pipi Risa.

"Sakit Kay," ujar Risa membuat Kaysah menatap sekitar yang sudah rame.

"Kita ke rumah sakit sekarang."

*****

Di rumah sakit Derlangga anak-anak berada, semua nya khawatir. Saat berjalan ke rumah sakit, Risa tidak sadarkan diri.

"Engga," gumam Mawar sembari menggelengkan kepalanya. Wanita itu mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Di mana seorang Ily, meninggalkan nya untuk selama-lamanya.

"Gak boleh," gumam Mawar lagi.

"GAK BOLEH!!" Mawar memegang kepala nya sendiri. Teriak kan nya membuat anak-anak menatap nya, menatap nya khawatir.

"Mawar lo gak boleh takut," ujar Esa meyakinkan Mawar bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

"Kita..., nunggu dokter aja, cuman dia satu-satunya harapan yang kita punya,"

*****

Di ruangan ini, ruangan yang sepi. Hanya terdengar suara tangisan.

12:34, Risa di nyatakan gugur.

Mawar berjalan menghampiri Risa. Menatap wajah sahabat nya yang sudah pucat, dan di penuhi dengan darah.

"Risa,"

"Risa bangun Risa," Mawar menggoyangkan tubuh Risa.

Misteri Kelas Itu 2(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang