03. Empat Tahun Kemudian

152 15 0
                                    

"Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi hidayah (taufik) kepada siapa yang dikehendaki-Nya" (QS Faathir: 8)."

Waktu berjalan begitu cepat. Empat tahun telah berlalu dan selama itu pula Hafsya terpisah dari Sonia dan Ilyas. Namun ada setetes warna yang mewarnai kehidupan Ergia dalam jangka waktu itu. Karena Syam telah berhasil merubah Hafsya dari wanita yang menjalani hidupnya dengan serba sederhana menjadi wanita yang terkenal sukses dan menginspirasi banyak sekali kaum wanita.

Ya, film yang Syam buat dari cerita yang ditulis Hafsya memiliki banyak sekali peminat, sehingga dalam waktu sekejap nama Hafsya menjadi melambung tinggi. Saat ini ia sering sekali muncul di berbagai acara TV karena dianggap film yang dibuatnya mampu kembali menyemangati orang-orang yang terpuruk dalam kesedihannya. 

Selain itu, Hafsya kini juga dikenal sebagai seorang pelukis handal. Kelas menggambarnya kini dipenuhi oleh banyak sekali murid. Ia dijuluki sebagai wanita yang berjiwa sosial tinggi, karena kelas itu ia buka tanpa dipungut biaya. Begitulah kiranya prestasi Hafsya yang terus menjulang tinggi dan begitu sangat menginspirasi.

"Asssalamu'alaikum warahmatullah ..." ucap Syam mengakhiri shalatnya.

Begitu banyak perubahan dalam hidup Hafsya, begitu pula dengan Syam. Syam mendirikan pondok pesantren yang sangat besar di kotanya. Ia dikenal sebagai seorang ustadz yang berkarisma, tampan, dan terkenal karena keilmuannya yang sangat luar biasa.

Sebenarnya Syam dulu adalah salah seorang santri di pondok pesantren yang sangat terkenal di Jawa Timur. Bukan hanya itu, di usianya ke tujuh belas tahun ia sudah berhasil menjadi hafidz Alquran 30 juz dan bahkan menguasai berbagai kitab  karya para ulama salaf.

Lalu apa yang membuatnya menjadi kejam seperti saat ia pertama kali bertemu Hafsya? Begitulah kerasnya kehidupan. Hidup yang begitu keras terkadang membuat seseorang gagal dalam perjalanannya menuju Tuhan. Maka alangkah beruntungnya seseorang yang bertahan atau diberi kesempatan kembali untuk berada di jalan yang benar.

Dulunya keluarga Syam terkenal dengan keluarga yang begitu kaya. Namun suatu hari ayahnya mengalami kebangkrutan. Pendidikan Syam terpaksa dihentikan, mereka menjadi hidup serba pas-pasan bahkan bisa tergolong serba kekurangan. Sejak itu pula perdebatan kecil sering terjadi di rumahnya, ibunya sering pulang larut malam dan ayahnya terus-menerus berusaha mengembalikan kesuksesannya dulu. Namun semua itu tidaklah mudah. Ayah Syam berkali-kali gagal dengan semua usahanya. Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi di rumahnya.

Hingga suatu hari tibalah momen yang membuat Syam begitu terpukul. Ayah Syam mengikuti ibunya yang sering keluar larut malam. Ternyata benar prasangka ayahnya, ibunya selingkuh dengan teman ayah Syam sendiri. Ayah Syam begitu marah dan menarik tangan ibunya untuk pulang ke rumah. Namun ibunya terus memberontak hingga berhasil melarikan diri, akan tetapi karena ketidak hati-hatian ibu Syam meninggal karena tertabrak mobil yag sedang melintas. Semua kejadian itu terekam jelas di ingatan Syam karena saat itu ia juga mengikuti ayahnya.

Sejak saat itu Syam membenci ayahnya karena mengaggap telah menjadi penyebab ibunya meninggal dunia. Namun di sisi lain ia juga membenci ibunya karena telah menyakiti ayahnya. Usia Syam saat itu sudah cukup dewasa untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Akan tetapi Syam salah dalam mengambil kesimpulan dari kejadian ini, ia menganggap uang telah merusak kehidupan keluarganya. Uang telah memperbudak manusia. Uang juga berhasil merubah seorang manusia menjadi iblis.

Setelah kejadian itu berlalu Syam bertekad untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Tidak peduli bagaimana carnya dan apa akibatnya. Bahkan takdir seakan mendukung ambisinya itu. Suatu hari Syam bertemu dengan seorang pemimpin mafia di suatu tempat yang Syam sendiri tidak tahu kenapa ia bisa berjalan begitu saja ke tempat itu. Pemimpin mafia itu melihat kilatan rasa sakit dan kebencian di matanya. Ia begitu tertarik pada Syam dan mengajari Syam berbagai tugas menjadi bawahannya.

Tepatnya di usia dua puluh tahun. Syam semakin tahu akan kerasnya hidup. Ia sadar betul kalau sebenarnya ia hanya dimanfaatkan oleh bos mafia itu. Syam hanya dijadikan batu untuk memperoleh buah yang ada di pohon. Sehingga ia berpikir untuk melakukan pemberontakan. 

Di suatu malam ia membunuh beberapa anggota mafia itu, termasuk pemimpinnya. Ia menyisakan beberapa anggota lain yang ia anggap bisa menjadi bahawannya. Syam selama ini dikenal sebagai anggota yang paling polos dan setia, sehingga tidak ada setitik kecurigaanpun padanya. Itu sangat bermanfaat baginya, sehingga ia begitu sukses dengan serangan itu. Hingga akhirnya ia berhasil menjadi pemimpin mafia baru, namun terkenal lebih kejam dari mafia sebelumnya.

"Assalamu'alaikum ustdaz," ucap seseorang yang membuyarkan Syam yang sedang mengingat masa lalunya.

"Wa'alaikumussalam. Jangan panggil aku seperti itu Hafsya, kamu tahu siapa aku."

"Aku tahu, dan kamu bagiku adalah seseorang yang dipilih Tuhan untuk menyebarkan kebaikan."

"Jangan berkata berlebihan, aku takut menjadi Fir'aun."

"Baiklah Ustadz Muhammad Syam Tabriz."

"Kamu sedang menggodaku Hafsya?"

Hafsya tertawa kecil, "Tidak."

"Ya sudah kalau begitu katakan apa yang membuatmu berada di sini."

"Tahun ini akan ada penerimaan siswa baru kelas menggambar. Apa kamu bisa menghadirinya?"

"Akan aku coba sempatkan."

"Baiklah ustadz sibuk."

"Sudah aku bilang jangan panggil aku seperti itu. Aku yang penuh dosa ini tidak pantas mendapat gelar itu."

"Kenapa? Kamu sekarang seorang pendiri pondok pesantren terbesar di kota ini, santri kamu ribuan, dan kamu bahkan menanggung semua kebutuhan santri-santrimu. Kamu juga seorang hafidz Alquran dan banyak orang yang rela jauh-jauh ke sini hanya untuk belajar kitab darimu. Apa semua itu tidak pantas?"

"Kamu benar-benar ingin membuatku menjadi Fir'aun," ucap Syam sambil berlalu meninggalkan Hafsya dengan geleng-geleng kepala.

***


Sahabatku Istri Suamiku 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang