"Kami saling terikat. Jika kau bertanya siapa yang paling aku takutkan tentang segalanya, maka aku akan menjawab, kakak ku Jeno dan juga keluarga ku." - Nathan
"Berbahagialah. Kau harus menikmati hidup mu, Nana.." - Jevano.
Bahasa Baku/Non Baku
Ce...
Jeno berjalan mengendap-ngendap menuju kamar Nathan. Ia membuka sedikit pintunya perlahan-lahan lalu menyembulkan kepalanya. Ia berdecak saat melihat Nathan yang sudah siap dengan seragamnya namun masih berbaring di ranjang sambil memainkan handphone-nya.
Jeno masuk, ia berjalan cepat lalu naik ke ranjang Nathan sedangkan si pemilik kamar hanya sedikit melirik lalu kembali fokus pada kegiatan semulanya. Jeno merenggut lucu.
“Nana~” rengeknya sambil menggoyang-goyangkan tangan Nathan manja.
“Nana~” rengeknya lagi, namun Nathan masih belum mengubrisnya.
“Nana~” sekali lagi, kali ini dengan sedikit lebih kencang hingga Nathan berhasil terganggu karenanya.
“Apa si Bang?” kesalnya. Ia menatap Jeno tajam, namun kembali luluh saat melihat wajah merenggut Jeno yang terlihat begitu lucu di matanya. Nathan menghela nafas pelan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kenapa?” tanyanya lagi. Kali ini lebih lembut dari sebelumnya.
“Laper Nana~ Ayo sarapan”
“Kenapa gak duluan aja sih?”
“Kan bibi nya pulang. Belum ada yang masak.” Jelas Jeno sambil menatap Nathan dengan tatapan anak anjing pamungkasnya.
Nathan menepuk dahinya dramatis. Ia benar-benar lupa jika Bibi, pelayan di rumahnya sedang pulang kampung.
FYI, Memang hanya ada satu pelayan yang bertugas menyiapkan makanan meskipun banyak pelayan lain di rumah megah itu. Alasannya karena memasak makanan untuk keluarga Sehun tidak boleh asal-asalan. Harus sangat memperhatika gizi dan hal apapun yang bersangkutan dengan kualitas makannannya. Jadi tak heran jika tak ada yang memasak jika pelayan itu sedang berhalangan.
Nathan bangkit dari posisi nya. Ia sedikit merenggangkan otot-ototnya yang sedikit terasa kaku. Setelah itu ia menatap Jeno yang masih diam di posisinya.
“Yuk bantuin Nana kalau gitu.”
Jeno mengangguk semangat. Ia bangkit dan mengikuti Nathan menuju dapur dengan ceria.
Namun saat mereka memasuki dapur, langkah Nathan dan Jeno terhenti saat mereka melihat Jeffrey yang sedang mengeluarkan beberapa bahan masakan dari kulkas. Ia juga sudah memakai apron untuk memasak, membuat Nathan dan Jeno melongo di tempat. Pasalnya, mereka sangat jarang sekali melihat seorang Jeffrey Jaehyun Argadinata memasak di dapur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.