Bright memutar crown jamnya. Bright menatap sekelilingnya, masih sejam sebelum ledakan itu terjadi. Semua berjalan seperti yang pernah di lihat Bright, daddynya menyelamatkan mereka.
Sampai akhirnya Gulf bisa melihat Bright. Gulf terkejut, reaksi yang sangat wajar. Gulf lebih terkejut ketika melihat Bright memotong tali yang mengikatnya dengan pisau.
"Pergilah sayang, tidak akan sempat" Gulf memohon kepada anaknya dengan air mata yang berlinang.
"Aku mohon percayalah padaku papa" Bright menangis sambil tetap memotong ikatan tali pada Gulf satu persatu.
"Daddy pasti sudah memberi tahu mu apa yang terjadi jika papa selamat kan?" Gulf membujuk Bright.
"Mereka hanya perlu tahu papa mati hari ini, tidak perlu tahu kalau papa selamat" Bright berkata terisak-isak.
Bright berhasil melepaskan ikatan sang papa, waktu mereka hanya 3 menit lagi untuk berlari kebagian belakang gedung untuk terjun di tempat balon yang di sediakan daddynya.
Bright dan Gulf berlari sekuat tenaga. Tepat setelah mereka terjun bom itu meledak. Gulf benar-benar shock dengan ledakan itu. Gulf dan Bright melihat sekelilingnya. Tidak ada orang disini.
"Kita harus menghilangkan bukti ini sebelum pergi Bright" Gulf mengingatkan. Mereka mengempeskan balon itu, tentu saja menghabiskan banyak waktu, polisi bisa saja segera sampai karena ledakan itu.
"Pergilah, aku yang akan mengurus balon ini" Mew dari masa lalu sampai Disana. Menyuruh Bright dan Gulf pergi dari sana. Gulf menatap Mew khawatir. Gulf sangat takut jika masa depan akan berubah jika dia tidak mati di sini.
"Aku janji, kita akan tetap bersama" Mew memeluk istrinya. Mew mencium bibir istrinya dan menyuruh mereka segera pergi.
"Kita akan kemana pa?" Bright bertanya pada sang papa begitu mereka ada di mobil. Mobil yang di siapkan Mew untuk mereka.
Bright sudah menceritakan semua yang akan terjadi dimasa depan, bagaimana dia bisa pergi ke masa lalu, dan bagaimana Bright bisa mendapatkan jam itu.
"Papa harus bersembunyi agar mereka menganggap papa benar-benar mati" Gulf berusaha mengatur napasnya.
"Papa akan bersembunyi di rumah uncle New, setelah kau kembali Bright segera temui papa di tempat uncle New" Gulf berpesan pada Bright.
"Kenapa papa tidak menemui kami setelah dua bulan? Jendral militer sudah di bunuh daddy ketika itu" Bright menatap sang papa.
"Jika papa menemui mu ketika itu, masa depan akan berubah Bright, tetap temui papa setelah kau kembali ke masamu" Gulf berkata lemah.
.
.
."Bagaimana keadaan papa, uncle New?" Bright bertanya pada pamannya itu, papanya begitu kelelahan, sampai ketika di rumah pamannya itu papanya langsung tertidur.
"Papa mu hanya kelelahan, di tambah kehamilannya yang masih muda itu, tapi uncle yakin dia baik-baik saja, hanya perlu istirahat" New menyakinkan Bright.
"Uncle ada yang ingin ku bicara kan" Bright berkata pelan.
"Aku berasal dari masa depan, ketika uncle menyalakan televisi, uncle akan mendapati berita kematian papa" New begitu terkejut mendengar ucapan Bright, dengan segera New menghidupkan televisi. Benar saja hampir semua stasiun televisi memberitakan tentang kematian istri penguasa terkaya Mew suppasit Jongcheveevat.
"Tolong sembunyikan papa, orang jahat itu akan terus mencari papa kalau tau papa masih hidup" Bright menangis. Dengan segara New memeluk nya.
"Sembunyikan papa walaupun uncle melihat ku dan Tania menderita dengan keluarga baru Daddy, sembunyikan papa walaupun uncle melihat aku dan Tania menangis merindukan papa" Bright masih terisak di pelukan New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Come Back, Papa END
Fanfiction"jika aku memberimu satu permintaan, apa yang akan kau lakukan Bright?" wanita tua itu bertanya pada bocah 12 tahun yang telah menolongnya "aku ingin papa kembali" Bright tertunduk. setiap kali ditanya keinginannya Bright akan selalu menjawab kalau...