Win menangis histeris, harus bagaimana Win menyelamatkan adiknya? Uang yang diinginkan bibinya sangatlah banyak, 5 juta bath harus dia cari dimana?
Win teringat kartu ATM yang di berikan sang Daddy, Win tidak pernah berniat memakainya tapi sekarang terpaksa dia pakai demi adiknya.
Win segera berlari keluar dari kamarnya. Win harus mencari 5 juta baht itu secepat mungkin. Nominal tarik tunai tidak mungkin mencapai 5 juta baht. Win tidak mungkin mentransfer uang sebanyak itu kepada bibi nya, belum tentu bibinya akan mengembalikan Tine jika sudah mendapatkan uang itu.
Win tersadar begitu ponselnya berbunyi. Win melihat id penelepon dan itu adalah Bright.
"Halo smile, baru beberapa menit dan aku sudah merindukanmu"
Win tidak menjawab dan tetap menangis.
"Ada apa?" Bright yang mendengar tangisan Win langsung memberhentikan mobilnya. Bright masih dalam perjalanan menuju apartemen nya.
"Tolong aku" Win berkata pelan sambil menangis. Win tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan adiknya.
"Aku akan kesana, tenangkan dirimu Win" Bright dengan segera memutar arah mobilnya kembali menuju gedung kamar Win.
Hanya beberapa menit akhirnya Bright sampai dan langsung memberhentikan mobilnya di sebelah Win, Bright langsung turun dan memeluk Win.
"Aku disini, tenangkan dirimu" Bright mengusap punggung Win sementara tangis Win semakin deras.
"Tine di culik bibiku" akhirnya setelah menghentikan tangisnya, Win mulai bercerita. Win menyerahkan kertas yang di temukannya dikamarnya kepada Bright.
"Harus kemana ku cari uang cast 5 juta bath?" Win terpaku. Bright terdiam sesaat, sampai akhirnya dia terpikirkan sesuatu.
"Naik ke mobil" Bright memeluk Win dan membuka pintu mobil dengan sebelah tangannya yang bebas.
"Kita akan kemana?" Win bertanya pada Bright yang menjalankan mobilnya.
"Kau akan tau nanti" Bright menggenggam tangan Win yang duduk di sebelahnya.
Win tertegun begitu melihat gedung tempat Bright menghentikan mobilnya. Gedung ini merupakan kantor pusat Bank ternama di Thailand. Tadi Bright sempat menelpon seseorang sebelum mereka tiba di gedung ini.
"Selamat datang tuan Bright, saya adalah San direktur utama Bank ini" San membungkuk hormat pada Bright. Bright mengganggu kan kepalanya dan kemudian mengajak Win masuk ke dalam bank.
"Kami masih memproses pencairan dana anda tuan, mohon maaf anda harus menunggu sebentar" Dan mengantarkan Bright dan Win ke ruangannya dan menyuruh Bright dan Win duduk di sofa panjang yang ada di ruangan itu. Tak lama datanglah seorang staf perempuan yang membawakan minuman untuk mereka.
Win hanya terdiam memperhatikan itu. Jam sudah menunjukan pukul tujuh malam, dan bank mana yang masih beroperasi di jam seperti ini? Bright bukan lah orang sembarangan, sampai direktur utama Bank ini harus turun tangan melayaninya pikir Win.
"Aku permisi sebentar Win" Bright pamit ketika mendapat kan telpon dari seseorang.
Hampir dua puluh menit mereka menunggu uang 5 juta bath itu di cairkan dan akhirnya dua orang staf di temani tiga orang sekuriti masuk keruangan itu. satu orang staf Bank itu membawa sebuah koper di tangannya.
"Baik lah tuan Bright, uang anda sudah selesai kami cairkan, mari kami antar ke kendaraan anda" San membungkuk sekali lagi kepada Bright. Dan Bright menggandeng Win menuju kendaraan nya.
"Terimakasih atas bantuan anda paman San dan maaf merepotkan malam-malam seperti ini" Bright membungkuk kepada San setelah memasukan uang itu kedalam bagasi mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Come Back, Papa END
Fanfiction"jika aku memberimu satu permintaan, apa yang akan kau lakukan Bright?" wanita tua itu bertanya pada bocah 12 tahun yang telah menolongnya "aku ingin papa kembali" Bright tertunduk. setiap kali ditanya keinginannya Bright akan selalu menjawab kalau...