papa 14

1.4K 140 8
                                    

Bright tersenyum begitu melihat Tine riang memasuki mall ternama di Bangkok ini.

"Serius phi ingin membelikan Tine dan phi Win baju disini? Disini pasti mahal" Tine menatap sekelilingnya.

"Tentu saja, kau harus memilih baju yang bagus untuk kau bawa ke studi tour mu kan?" Bright tersenyum.

Tine dengan semangat memilih baju yang akan dibawanya untuk studi tour nanti.

Setelah selesai dengan belanjaan mereka akhirnya Bright mengantar Tine kembali ke apartemen karna Bright ingin menjemput Win sendiri dan bersyukur Tine mengerti akan hal itu.

.
.
.

Bright tersenyum begitu melihat Win keluar dari gedung fakultas nya. Bright menjemput Win siang ini seperti janjinya.

"Sudah selesai?" Bright bertanya ke pada Win dan Win mengangguk sebagai jawaban nya.

"Kita mau makan siang dulu atau ke kafe phi gun?" Bright bertanya lagi sambil membuka pintu mobilnya.

"Dimana Tine?" Win bertanya ketika tidak melihat Tine di dalam mobil.

"Tine berada di rumah bersama phi Fai, sepertinya dia kelelahan" Bright mempersilahkan Win masuk di kursi sebelah penumpang baru kemudian memasuki mobilnya. Bright berbohong kepada Win tentang alasan Tine tinggal di apartemen.

"Kau belum menjawab ku smile, kita kemana dulu?" Bright bertanya sambil menatap Win.

"Ke cafe phi Gun, kita bisa makan siang disana" Win menjawab sambil mencubit pipi Bright.

"Baik kapten" Bright menutup pintu mobil setelah Win masuk kedalam mobil.

Kafe Gun terlihat ramai siang ini karena cuaca di Bangkok memang sedang panas-panasnya. Orang-orang sangat malas berada di luar sekarang.

"Gulf? Kau datang lebih awal?" Gun yang sedang mengantar minuman berpapasan dengan Gulf.

"Ada yang ingin ku akan pada phi Gun, aku tunggu di meja sana ya" Win menunjuk salah satu meja di sudut ruangan yang masih kosong.

"Baiklah, tunggu sebentar ya" Gun tersenyum kepada Win dan Win mengangguk sebagai jawaban.

Win kemudian mengajak Bright duduk di meja yang tadi di tunjuknya.

Hampir setengah jam Win menunggu Gun barulah Gun menghampirinya.

"Maaf membuat mu menunggu lama Win, apa yang ingin kau bicarakan deng phi?" Gun duduk di sebelah Win.

"Phi aku kesini ingin mengundurkan diri, aku sangat berterimakasih dengan bantuan phi selama ini" Win tersenyum canggung pada Gun. Gun terlihat kecewa mendengar ucapan Win.

"Phi akan sangat kehilangan Win" Gun menatap sedih ke arah Win. Selama Win berkuliah di kampus ini selama itulah Gun mengenal Win.  Win adalah anak yang rajin dan bertanggung jawab. Gun sudah menganggap Win sebagai adiknya sendiri.

"Aku akan sering berkunjung kesini untuk melihat phi Gun, bagaimanapun phi Gun sudah ku anggap kakakku sendiri" Win menggenggam tangan Gun. Gun kemudian tersenyum mendengar ucapan Win itu.

"Kau harus berjanji" Gun menatap tajam Win dan Win tertawa.

"Aku berjanji, oh ya phi kami ingin memesan makanan tapi sepertinya semua sedang sibuk" Win melihat sekeliling nya, pelayan hari ini sangat sibuk karna banyak pengunjung yang datang.

"Iya, dan kau berhenti disaat yang tidak tepat" Gun memutar bola matanya.

"Kalau begitu phi saja yang mencatat pesanan kami ya, aku sudah lapar" Win memegang perutnya dan Gun tertawa.

Please Come Back, Papa ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang