papa 13

1.4K 138 9
                                    

Win terbangun begitu merasakan tubuhnya susah di gerakan. Dan setelah membuka mata Win tersenyum begitu melihat penyebabnya susah bergerak.

Bright memeluknya dari belakang sedangkan Tine memeluk Win dari depan. Semalam memang Bright menginap di apartemen Win, bahkan memeluknya sepanjang malam, dan sepertinya Tine baru pindah pagi ini karena Win dan Bright tidur dikamar yang berbeda dengan Bright dan Win.

Dengan perlahan Win melepaskan pelukan kedua orang itu dan beranjak menuju dapur, dia ingin membuat sarapan untuk orang-orang yang di sayangnya itu.

Win begitu terkejut begitu mendapati seseorang sedang berada di dapur.

"Selamat pagi tuan Win" wanita yang berusia sekitar 30 an itu membungkuk kepada Win.

"Panggil saja aku Win, Phi yang bekerja di sini?" Win bertanya pada wanita itu.

"Iya, nama saya Floy, maaf saya tidak tahu kalau anda pindah semalam tuan" Fai membungkuk lagi. Sedang kan Win memutar bola matanya. Padahal dia sudah menyuruh Fai untuk memanggil namanya saja.

"Bisa kah aku minta tolong pada bibi untuk membeli bahan makanan? Aku ingin membuat sarapan" Win bertanya pelan pada Fai, sebenarnya Win bisa saja pergi, tapi dia takut Tine terbangun dan menangis karena tidak melihat Win.

"Baik lah tuan, apakah ada pesanan khusus?" Fai bertanya kepada Win. Dan Win mengeluarkan uangnya dari dalam dompet untuk di berikan kepada Fai.

"Tidak usah tuan, semua kebutuhan di rumah ini sudah di tanggung oleh Daddy anda" Fai menolak uang itu karna memang Mew memberikan ATM khusus untuk biaya bulanan di apartemen ini.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan" Fai membungkuk sekali lagi dan beranjak pergi.

Win hanya menghela nafas, Daddy nya begitu baik pada mereka bahkan kebutuhan rumah pun di tanggung oleh sang Daddy.

Win akhirnya memutus kan untuk membongkar koper mereka untuk menyiapkan pakaian yang di pakai oleh nya dan Tine hari ini. Win juga menata barang-barangnya dan Tine di kamar ini.

Win memutuskan untuk Tine libur hari ini, bagaimanapun kejadian kemarin pasti masih membuatnya ketakutan.

Selesai membereskan barang-barang mereka akhirnya Win memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.
.
.
.

Win begitu terkejut ketika keluar kamar mandi melihat posisi Bright dan Tine yang sedang berpelukan saat tertidur. Win dengan segera mengambil ponselnya dan mengabadikan momen itu.

Setelah memakai bajunya Win dengan segera menuju dapur. Win tersenyum melihat Fai sedang menyusun bahan makanan di kulkas.

"Biar saya siapkan sarapan untuk anda tuan" Fai terkejut Win yang mengeluarkan beberapa alat masak dari kabin dapur.

"Phi sudah kukatakan panggil aku Win, aku tidak suka di panggil dengan formal seperti itu" Win tersenyum kaku. Fai tersenyum melihatnya, Win sangat menggemaskan sekarang.

"Baiklah Win" Fai tersenyum.

"Fi bisa kah kau membantuku membersihkan kamar adik ku?" Win bertanya sungkan. Win melihat jam yang sudah hampir menunjukan pukul 8 pagi dan itu artinya kuliahnya akan di mulai satu jam lagi.

"Itu memang sudah tugas ku Win, setelah merapikan ini aku akan membereskan kamar utama" Fai tersenyum. Baru kali ini dia melihat seorang majikan begitu sungkan meminta bantuan kepada maid nya.

Win dengan segera membuat sarapan hari ini, dia harus cepat karna kuliahnya satu jam lagi, Win tidak akan repot-repot membangunkan Bright karma Bright berkata akan mengambil libur hari ini untuk menemani Tine di rumah.

Please Come Back, Papa ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang