"Butuh temen untuk cerita?" Tanya seseorang itu.
Rangga pun menoleh kesamping kanan tepat disebelahnya duduk seorang pria yang umurnya kisaran dua puluh satu tahun,lama Rangga menatapnya akhirnya.
"Bang Alan," panggil Rangga.
"Ini beneran Bang Alan?" Tanya Rangga.
"Iya anjir ini gue,emang siapa lagi," jawab Alan.
"Lo lagi ada masalah Ga?" Tanya Alan.
"Engga ada Bang," jawab Rangga.
"Gue kenal lo dari kecil Ga,gue tau lo lagi ada masalah apa kaga," ujar Alan.
"Salah engga sih Bang kalo gue belum bisa lupain dia?" Tanya Rangga.
"Eumm, engga salah karena melupakan seseorang itu tidak mudah Rangga, butuh waktu untuk melupakan kenangan itu," jawab Alan.
Alan Prasetya seorang pemuda yang usianya dua puluh lima tahun seorang ceo disalah satu perusahaan yang bernama Prasetya company,sifatnya baik dan ramah memiliki hidung yang mancung serta mata yang sipit.
"Kenapa lo, abis putus sama pacar lo?" Tanya Alan.
"Iya Bang, gue diputusin sama dia," jawab Rangga dengan lirih.
"Yang ikhlas itu artinya dia bukan yang terbaik buat lo," ucap Alan.
"Iya Bang, jujur Bang gue masih sayang sama dia tapi gue bisa apa kalo dia bahagianya sama orang lain,bukan sama gue,"
"Lo denger ya Rangga, bukan masih sayang tapi emang lo ajanya yang belum usaha untuk move on,"
"Belajar untuk melupakan walau sakit dan sulit kenangan hanya untuk dikenang bukan untuk selalu diingat, karena itu masa lalu yang artinya udah berlalu Rangga dan lo harus belajar untuk ikhlas dan membuka hati yang baru,"
"Lagi usahakan Bang,ya meski sulit gue terima meski sakit gue rasa karena gue tau sekeras apapun gue usaha kalo emang nyatanya dia bukan untuk gue,gue bisa apa Bang,"
"Nah gituh dong harus move on,"
"Lo engga mau coba buka hati buat Leta?" Tanya Alan dengan tersenyum jahil.
"Hah," beo Rangga.
"Gue setuju lo sama Leta,mungkin dengan baliknya Leta kesini untuk menyembuhkan luka lo,"
"Apaan sih Bang,"
"Ya kali aja lo mau buka lembaran baru,Leta juga belum punya pacar," ucap Alan.
"Eumm, gue belum berani Bang untuk membuka hati biarkan waktu yang menjawab," kata Rangga.
"Yaudah kalo gituh lo harus move on,dan lupain mantan lo itu dan belajar untuk membuka lembaran baru," ujar Alan.
"Thanks ya Bang."
"Iya sama sama."
Acara demi acara telah berlangsung dan kini acara telah selesai tetapi Rangg dkk belum juga pulang mereka berada di kelas entah sedang apa disana, padahal kebanyakan siswa dan siswi memilih untuk pulang kerumah masing masing.
"Rangga," panggil Gilang.
"Hmm," jawab Rangga.
"Lo engga mau buka hati untuk Leta gituh?" Tanya Gilang tiba-tiba.
"Eumm, untuk saat ini belum tapi ya biarkan waktu yang menjawab," jawab Rangga.
"Lo harus bisa move on Ga, mungkin dengan hadirnya Leta bisa menyembuhkan luka lo," ujar Gilang.
Leta yang mendengar namanya disebut pun menoleh ke arah Gilang. "Ada apa nih kok nama aku disebut sebut?" Tanya Leta.
"Ta lo mau kaga jadi penyembuh luka buat Rangga?" Tanya Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETULUSAN HATI RANGGA(on Going)
Teen FictionRangga Adrian Alvano,seorang remaja yang berusia tujuh belas tahun sifatnya baik ramah selalu tersenyum pintar dalam segela hal,ketua osis memiliki wajah yang tampan dan putih. Salsa Aurora Arabella,seorang gadis yang juga berusia tujuh belas tahun...