part7

78 38 2
                                    

Senin pagi seperti biasa Rangga sudah rapih dengan seragam putih abu abu serta almet osisnya,setelah rapih Rangga pergi menuju meja makan untuk sarapan bersama Ayah dan Bundanya.

"Pagi Ayah,Bunda," sapa Rangga.

"Pagi juga anak Bunda yang ganteng," balas sapa Bunda.

"Pagi juga jagoan Ayah," balas sapa Ayah.

"Bunda masak apa?" Tanya Rangga.

"Masak nasi goreng plus telor mata sapi kesukaan anak Bunda," jawab Bunda.

"Wahh asyik makasih Bunda," ucap Rangga.

"Sama sama sayang,yaudah yuk kita makan," kata Bunda.

Lima belas kemudian

Rangga telah selesai sarapan dan bersiap siap untuk pergi sekolah.

"Ayah Bunda Rangga pamit mau sekolah dulu ya," pamit Rangga sambil mencium punggung tangan Ayah dan Bunda.

"Hati hati dijalan sayang," pesan Bunda.

"Siap Bun,Rangga pamit assalamualaikum," pamit Rangga.

"Waalaikumsalam," jawab Ayah dan Bunda.

Rangga berjalan menuju garasi untuk mengambil motornya,setelah itu barulah Rangga pergi untuk sekolah dan tentu akan menjemput Salsa terlebih dahulu.

Di perjalanan Rangga terus memikirkan hubungannya dengan Salsa,Rangga sendiri pun bingung harus bagaimana karena ia sudah mencintai Salsa dan juga sangat sayang.

"Aku engga tau Sa kamu ada hubungan apa sama Ravel," batin Rangga.

Sebetulnya Rangga juga menyimpan rasa curiga kepada Salsa dan juga Ravel,namun Rangga selalu berpikir positif hingga suatu hari Rangga melihat Salsa dan Ravel di taman berduan dengan tangan saling menggengam satu sama lain.

"Nyatanya di hatimu bukan hanya ada aku Sa tapi ada orang lain dan ternyata orang itu adalah sahabat aku sendiri," batin Rangga.

Akhirnya Rangga sampai dirumah Salsa dan ternyata Salsa sudah menunggu Rangga.

"Pagi my sweet girl," sapa Rangga.

"Pagi juga my boy," balas sapa Salsa.

"Cantik banget hari ini," puji Rangga.

"Hari ini doang kemaren kemaren berarti aku jelek dong," kata Salsa.

"Kamu selalu cantik setiap hari apalagi kalo senyum," goda Rangga.

"Gombal," ucap Salsa sambil naik ke atas motor Rangga.

"Udah?" Tanya Rangga.

"Udah dong," jawab Salsa.

Di perjalanan keduanya saling diam entah mengapa padahal tadi Rangga dan Salsa masih mengobrol.

"Sa," panggil Rangga.

"Apa," jawab Salsa.

"Sa kalo kamu bosan dengan hubungan ini kamu bilang ya kalo mau putus sama aku bilang ya aja Sa," ucap Rangga dengan tersenyum.

"Kok kamu ngomong gituh sih Ga," kata Salsa.

"Ya engga apa apa sih," ucap Rangga.

Tiga puluh menit kemudian

Rangga dan Salsa sudah sampai disekolah,Salsa turun dari motor sedangkan Rangga masih di atas motor.

Salsa menatap Rangga yang masih diam ditempat,haruskah Salsa mengatakannya sekarang lebih iya jika terus seperti ini maka Salsa akan terus menyakiti hati Rangga.

KETULUSAN HATI RANGGA(on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang