Kedua

1.6K 197 2
                                    



" ADOHH KEPALA GUE " teriak shani saat kepalanya terbentur kelantai karena ditabrak keras oleh gracia. Posisinya kali ini gracia berada diatas shani dan menindih tubuhnya.

" mamaaaa lutut gegeee sakitttt waaah " gracia merengek merasakan lututnya yang sakit karena jatuh dengan kasar ke lantai,ia masih belum turun dari badan shani.

" Heh anak pungut!! gara gara loe yaa jadi kayak gini...loe bisaaa ga sih sehari aja ga usik ketenangan hidup gue, HAH! " mengomel dan berteriak di depan wajah shani yang terlihat sedang kesakitan.

"Bentar...kamu turun duluu..kepalaku sakit banget...ga kuat lagii " ucap shani yang terdengar seperti lagi menahan rasa sakit dikepalanya yang bertambah dua kali lipat dibanding tadi pagi.

Mendengar itu gracia yang tersadar akan posisi mereka saat ini langsung berdiri dan merapikan pakaiannya tanpa membantu kakak angkatnya ini.

Shani membenarkan posisinya dan menyenderkan tubuhnya dipinggir kasur dan memejamkan matanya, tidak mempedulikan manusia didepannya ini.

" Kunci rumah siniin..." ucap gracia sambil mengulurkan tangannya kearah shani yang masih memejamkan matanya. kesal karena shani tidak menjawabnya dia mulai mendekati shani dan menggoyangkan tubuh kakak angkatnya tersebut.

" HEH! Malah tidur loe...bangun gaa?! " mengoyangkan tubuh shani dan memberikan beberapa tamparan kecil kepipinyaa.Melihat shani yang masih belum membuka matanya membuat gadis ini mulai panik dan takut.

" heeehh batuuu! jangan bercanda yaa loe..ga lucu banget tau ga?! Mulai makin panik saat menyadari muka shani yang terlihat sangat pucat saat ini, ia segera bangkit berlari kearah dapur.

" Biii...bibii...!!

" Biiii ijaaahh..!!

" Aduhhh bi ijahh kemana sihhh "

Karena tidak dapat menemukan pembantunya ia memutuskan kembali kekamar shani. terlihat shani yang masih ditempat semula tapi matanya mulai terbuka walau terlihat sangat lelah, gracia segera mendekatinyaa.

" Sini..gue bantuin naik keatas " ucapnya lalu membantu memapah tubuh shani sampai keatas kasurnya.

" makasih...

" kamu udah makan ? " tanya shani pada gracia yang berdiri didepannya.

" Hah??? bisa bisanya shani menanyakan gracia sudah makan apa belum dalam kondisinya yang seperti ini. " sok sok an ngurusin gue udah makan apa belum sendirinya ga keurus loe, urus diri loe sendiri aja ga becus mau ngurusin gue segala ".

Shani sedikit tersenyum mendengarnya
" bener... " ucapnya dengan pelan

Melihat wajah shani yang berubah semakin terlihat sedih dan pucat,gracia merutuki dirinya sendiri atas apa yang dia ucapkan tadi.

" Kepala loe..masih sakit?? " tanyanya mencoba berbicara pada shani, entah apa yang ia pikirkan baru kali ini dia terlihat sedikit peduli pada kakak angkatnya yang di benci ini. Apakah karna memang dia merasa bersalah sama shanii atau dia hanya kasihan melihat kondisi shani saat ini.

Mendengar itu shani hanya menggelengkan kepalanya, bohong sekali kalau kepalanya tidak sakit saat ini bahkan rasanya akan meledak sekarang juga...ia hanya tidak ingin terlihat lemah di mata gadis nakal ini.

Melihat itu gracia mulai melontarkan pertanyaan lagi.

" Belum makan ya loe?? "

Shani tidak menjawabnya, ia yakin kalau shani belum makan, segera ia keluar dari kamar shani dan berjalan menuju dapur.

tut....tut... hpnya bergetar menandakan ada panggilan masuk,ia pun segera membuka dan menerima panggilan tersebut.

" GRE!!! " terdengar teriakan diseberang sana manggilnya. " Loe kemana sihhh lama amattt,katanya 10 menit tadiii ini kitaa udah mau mulaii acaranyaa graciaaa "

Call you mine - GreshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang