4 tahun kemudian.
Shani pov
Hari ini kegiatanku selama seharian penuh adalah mengemas ngemasi barang barangku dikarenakan aku akan pulang ke indonesia besok, akhirnyaa setelah sekian lama tinggal disini. aku merindukan kampung halamanku dan tentu juga orang orang terdekatku dulu.
" Ehh shan, u ke bandaranya jam berapa? " tanya kak astrid yang sedang melihatku sibuk mengemasi barangku.
" Pagi kak astrid... sampai di indonya agak malaman kayaknya..."
" Apa ngga terlalu buru buru shan ? "
" Maksudnya kak? "
" Kamunya kan baru lulus...ga mau istirahat dulu? Healing gitu... "
" Gimana yaa kak... aku sih ga mau buru buru pergi dari sini karna baru lulus juga kan...tapi papa angkatku kondisinya lagi drop banget... mereka butuh aku disana "
" Oh yaudahh dehh kalau gitu, kamu harus main lagi kesini nanti yaa shan "
" Iyaa kak... pasti " jawabku pada kak astrid
Iya, kak astrid ada sepupuku yang sudah lama tinggal menetap disini setelah menikah dengan suaminya yang memang orang asli sini, ia adalah satu satunya keluarga kandung yang aku tau.
Empat tahun sudah berlalu... aku pun sudah menyelesaikan kuliahku disini, umurku saat ini sudah 23 tahun, itu artinya aku bukan lagi bocah kemaren yang sering menangis menggalau karena cinta.
Iyaa... aku sudah move on, melupakan semua masa laluku dan memulai hidupku yang baru.
Besok aku akan pulang lagi ke negara asalku, dikarenakan papa angkatku yang kondisi kesehatannya sedang tidak baik, ia ingin aku menggantikan tempatnya di perusahaannya, tentu saja aku tidak membantahnya sama sekali... mereka sudah sangat amat baik padaku ini saatnya aku berbakti pada mereka.
Kalau kalian bertanya kenapa aku yang malah disuruh menggantikannya padahal aku bukan anak kandung mereka dan kenapa tidak anaknya kandungnya saja? Jawabannya dikarenakan putri mereka itu tidak mau dan sudah tidak bisa diharapkan...
Gadis itu berubah total, dari yang awalnya remaja polos dan penurut menjadi mahasiswi nakal yang sering keluar malam, mabuk mabukan, foya foya dan masih banyak hal buruk lainnya.
Sampai kedua orangtuanya saja tidak sanggup lagi menghadapinya, mereka selalu mengaduh padaku... tapi bisa apa aku?
Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak terlalu ikut campur akan hal yang berkaitan tentang gadis itu, aku tidak membencinya... aku hanya ingin melindungi hatiku.
Shani pov end
Dengan langkah kaki terburu buru seorang gadis menghampiri dua orang lainnya yang terlihat sedang menunggunya saat ini.
Yaa, kedua gadis itu desy dan gaby yang memaksa untuk menjemput shani dibandara.. padahal shani sudah bilang ia bisa sendiri, tapi kedua sahabatnya ini tetap kekeh ingin menjemputnya.
" Anjirr shaniii glow up bangettt bund " ucap desy sambil memeluk shani dan yang dipuji tersipu malu.
" Apasihh dess biasaaa aja "
" Kita kangen banget sama loe shan.."
" Iyaa gab... gue jugaa kangen sama kalian, hampa banget hidup gue ga ada kalian, kayak sayur kangkung ga dikasih bumbu " ucap shani melayangkan candaan.
" Dihh.. dess kayaknya kita salah orang deh, shani ga gini anjir "
" Iyaa juga yaa gab "
" Udahh ah kebanyakan ngomong kalian... gue laper banget sekarang, cari makan dulu yuk sebelum pulang ".
KAMU SEDANG MEMBACA
Call you mine - Greshan
Teen Fiction" sepertinya aku menyukaimu... " " tapi... "