Seorang gadis berpakai hoodie hitam dan celana training panjang kini memasuki gedung mengikuti dari belakang gadis yang merupakan adik angkatnya ini.Rasa khawatir sedari tadi dia sembunyikan mengetahui kalau gadis itu berpacaran dengan cowok brengsek dan sekarang ingin menemuinya di tempat clubing ini.Ia memutuskan untuk mengawasinya dari belakang dan bersiap" tentang apa hal buruk yang akan terjadi nantinya, orang bodoh mana yang akan percaya pada cowok brengsek yang mengajak ceweknya berkencan di tempat clubing tanpa mengharap kan hal aneh aneh.
Dan benar saja...feeling shani tidak pernah salah, cowok brengsek itu kini sedang mencoba melecehkan gadis keras kepala itu. Segera ia bangkit dan mendekati mereka.
" Lepasin diaa..."
Melihat shani yang datang gracia terkaget, berasa dikasih malaikat penolong pada waktu yang tepat. " shan...hikss...ak- aku mau pulang hiks..." sambil terisak gracia merengek pada shani agar segera membawa ia keluar dari sini.
" Siapa loe...ga usah ikut campur urusan gue ya anjing " marahnya pada shani dengan tangan yang masih menggengam lengan gracia dengan keras.
" Lepasin dia dino...loe ga mau kan...masuk penjara? "
" Maksud loe apa hah! " ujar dino yang bingung dengan maksud perkataan shani.
" Hmm...maksud gue...jum'at kemarin ada sekelompok siswa dari sekolah SMA KT1 terlihat sedang melakukan transaksi jual beli obat...obat apa yaa itu..? dibungkus dalam plastik kecil sihh " ucap shani dengan wajah seakan bingung...terlihat saat menyebalkan.
" Ngomong apa sih loe hahhh! " Dino dan teman temannya terlihat panik sekarang.
" Gue ga mau basa basi sama loe, lepasin dia atau loe dan temen temen loe bakalan nyesel nantinya, temen gue punya buktinya " kata shani menunjukan wajah datarnya.
" Din...gue belum mau masuk penjara din "
" Iyaa din, udh dinn gue ga mau ikutan, please"
Kedua teman dino mulai ketakutan sekarang dengan ancaman shani.
Dino lalu mulai melepaskan genggamannya pada tangan gracia dan membiarkannya bebas.
" PLAK " sebuah tamparan panas hadiah dari gracia untuk dino. " Kita putus! ga sudih gue pacaran sama anjing kayak loe " ucap gracia lalu meninggalkan tempat tersebut.
" Jangan pernah ganggu dia.. maka semua akan damai dan tenang...oke?" perintah shani dan diangguki oleh dino dan teman temannya setelah itu shani keluar menyusul gracia.
Perjalanan mobil kali ini terasa lebih lama, mobil yang berisi dua orang gadis berselisih satu tahun ini melaju menuju perjalan pulang. Yang satunya sibuk menyetir dan yang lebih muda sedang terisak dengan lengan yang menutupi matanya.
Gracia masih trauma dengan kejadian tadi,ia tidak habis pikir kenapa ia bisa sebodoh itu sehingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Bagaimana kalau shani tidak ada disitu? entah bagaimana nasibnya nanti,membayangkannya saja sudah bikin dia takut.
" Shan.." untuk pertama kalinya ia memanggil nama shani, biasanya ia memanggil shani batu atau tidak anak pungut.
Shani yang mendengar gracia memanggilnya mengulumkan senyumnya...ia salting..
" Iyaa gee...kenapa? "
" Makasih yaa " ucap gracia yang kembali menangis sekarang dia terlihat seperti anak kecil yang melakukan kesalahan.
Melihat ituu shani mulai mengulurkan satu tangannya ke kepala gracia dan mengelusnya dengan pelan " gpp ge...udh aman kok " ucapnya berusaha menenangkan gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call you mine - Greshan
Teen Fiction" sepertinya aku menyukaimu... " " tapi... "