[ S2 ] ❝Belajar ngaji, yuk?❞

963 205 20
                                    

Masih hari pertama puasa, anggota kosan Enllite siang ini sibuk dengan kegiatan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih hari pertama puasa, anggota kosan Enllite siang ini sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Sean yang lagi nonton video mukbang — habis itu digebuk pake sapu lidi karena makruh. Juan yang ngerjain tugasnya yang belum dikerjain, Reyhan sibuk sama tugas kampusnya, Satya main game di laptop bareng Riki, Mahesa yang santai-santai rebahan di kasur, dan Azka yang sibuk tidur.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada anak-anak dari TK sampai SMP kelas 1, apabila ada yang berminat untuk mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadhan, bisa mendaftar di masjid Al-Ashri kepada panitia di tempat. Dibuka untuk umum. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Satya noleh ke Riki, "Mau ikut sanlat, Ki?"

Riki ngedelik, "Gue kelas 1 SMA ya bang, bukan 1 SMP."

Satya ketawa, "Lho, tapi kelakuan lo kayak bocah SMP tahu."

Riki natap Satya tajam, dia langsung fokus ke laptopnya, "Awas lo Bang Yaya, gue kalahin lo."

Satya langsung ngejitak kepala Riki, "Masih aja nyebut Yaya!"

Riki ngedengus, "Ya daripada Bang Sat?"

"Tuh kan, kayak bocah SMP. Sana dah ikut sanlat."

"BANGG!!" Riki ngerengek kayak bocah.

"Eh tapi seru, lho, ikut sanlat. Lo pernah nggak?" tanya Satya.

Riki geleng-geleng kepala, "Nggak pernah. Nggak di suruh sama Mama Papa dulu."

Satya ngangguk-ngangguk, "Oh... Gue kira lo pernah."

Riki cuma ketawa kecil, lalu lanjut main game.

"Eh, semenjak lo tinggal di sini, gue belum pernah lihat lo ngaji, lho. Lo bisa ngaji nggak, Ki?" tanya Satya.

Riki langsung diem kayak patung, dia nunduk, "Uhm.. Nggak.." Telinganya merah, dia malu.

Satya langsung gelagapan, "Eh, nggak apa-apa, Ki. Jangan malu, belum umur enam puluh ini." Dia usap-usap punggung Riki. Lama kelamaan dia bingung orang tua Riki ini gimana, sih? Kok anaknya nggak diajarin ngaji?

Riki ngusap lengannya, "Em.. Bang Satya, sebenernya ya.. Gue ini mualaf.."

"Oh.." Satya sekarang ngerti.

Riki mainin jarinya, "Papa kan dari Jepang, nikah sama Mama. Jadi ya, gue ngikut agama Mama Papa. Tapi, waktu umur lima tahun, ketika mereka ngerekrut baby sitter buat gue, gue liat Teteh April — baby sitter gue — sholat dzuhur. Gue penasaran, jadi gue tanya-tanya kenapa dia lakuin itu. Teh April ngejelasin, dan gue jadi tertarik. Terutama setelah denger adzan untuk pertama kalinya. Indah banget.. Sejak saat itu, gue berniat masuk Islam. Teh April ngajarin kalimat syahadat sama artinya, juga sholat. Ngaji cuman dikit, sih. Soalnya ketahuan Mama Papa, jadi Teh April dipecat karena disangka ngajarin yang nggak-nggak ke gue," jelas Riki.

[✓] Ramadhan「Enhypen」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang