_Dimension Portal_
[~ Berbagi Tugas ~]
Pria berambut merah bata itu mengguar rambutnya pelan. Mata jade-nya berpendar, menatap sekeliling ruangan yang akan menjadi tempat pergelaran seni lukis satu bulan lagi. Tempat ini benar-benar menakjubkan, ada banyak lukisan yang bagus di ruangan ini dan itu adalah karya sahabatnya.
"Dari mana kau mendapat inspirasi lukisan-lukisan dengan tema musim dingin seperti ini?" tanya Gaara.
Kini jade-nya terfokus pada sebuah lukisan seorang wanita berpakaian serba putih yang memegang dua buah tongkat es. Lukisan itu benar-benar indah sekaligus mencekam melihat langitnya yang mendung diikuti salju yang turun ke hamparan sungai yang membeku. Tak lupa juga sebuah istana es yang terlihat megah namun memiliki aura yang agak menyeramkan.
Pria lain yang tadinya terfokus pada kanvas kini menaikkan sebelah alisnya. Ia kembali menggoreskan kuas pada kanvas di hadapannya dengan senyum yang tak dapat didefinisikan, "Itu adalah salah satu lukisan andalanku. Ya, kurang lebih untuk mengingatkan diriku akan sesuatu," jawabnya santai.
"Teringat sesuatu?" Gaara bergumam, ia kembali menatap lukisan yang baru saja ia lihat dengan kening berkerut dalam. "Seakan kau pernah berada di tempat itu. Kau menggambarnya sangat detail," komentar Gaara main-main.
Pria itu tidak menjawab, namun mata onyx-nya ikut teralihkan pada lukisan yang kini Gaara lihat. "Hei, kau tidak ingin menjenguk sepupumu?"
Pria merah bata itu tersentak saat diingatkan kembali soal sepupunya yang lima bulan lalu terkena kecelakaan. Sampai hari ini, ia sih koma, tak sadarkan diri di rumah sakit Kyoto. "Mungkin aku akan ke Kyoto besok," gumamnya. "Lagipula aku ingin mengunjungi makam nenek di sana."
Pria onyx itu tersenyum tipis, "Aku harap sepupumu segera bangun dan melihat lukisanku."
"Kau ingin sepupuku melihat lukisanmu juga?" kening Gaara mengkerut, ia merasa aneh pada sahabatnya yang terus memintanya mengajak orang-orang di sekelilingnya untuk datang ke pameran pria itu. Pertama Sakura, sekarang sepupunya. Ada apa ini?
"Oh, ya." Seakan teringat sesuatu, kini Jade Gaara menatap sahabat onyx-nya itu penasaran. "Kenapa kau bersikeras ingin aku mengajak sahabatku datang ke pameran mu? Sekarang kau memintaku mengajak sepupuku. Aku curiga, apa ada hal yang kau rencanakan?"
Mendengar pernyataan Gaara, pria bermata onyx itu tersenyum misterius. Matanya tetap fokus pada lukisannya namun tidak dengan pikirannya. "Tidak ada," ia menaikkan bahunya acuh. "Tapi aku harap kau tidak kaget nanti."
*
Uchiha Sasuke tampak memijat pelipisnya yang terasa pusing. Sudah dua jam berlalu ia berada di ruangan ini bersama orang-orang yang ia percayai untuk membuat strategi perang. Dan untungnya semuanya telah selesai. Pikirannya benar-benar kacau sekarang, tidak hanya memikirkan tentang keberlangsungan bangsanya, tapi ada hal lain yang ia pikirkan juga.
Dan itu adalah Sakura.
Pertanyaan Naruto beberapa saat yang lalu benar-benar membuat dirinya kaget. Mencintai Sakura, ya? Entahlah, Sasuke sendiri pun tidak tahu jawabannya. Yang ia tahu, ia merasa nyaman di dekat Sakura, selalu ingin melihat gadis itu sejauh mata elangnya memandang, suara tawa gadis itu benar-benar bagaikan alunan musik yang merdu di telinganya. Tangannya yang halus, mata emeraldnya, entah kenapa Sasuke msrasa tidak ingin jauh dari itu semua.
Apakah itu bisa disebut cinta?
"Teme, sepertinya kita tidak perlu mencari penawar racun untuk Sakura-chan," suara cempreng Naruto memenuhi ruangan yang kini hanya ditepati tiga pria. Pria kuning itu kembali membaca perkamen yang dulu mereka gunakan saat di Trauminsel. "Ini hanya dugaanku, tapi aku tidak tahu ini akan menjamin keselamatan Sakura-chan atau tidak. Setidaknya sudah terjadi sesuatu padamu, mungkin itu adalah petunjuk bagi kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dimension Portal [Hiatus]
Viễn tưởngHiatus Haruno Sakura adalah seorang gadis biasa yang hidup di era abad ke 22. Dia adalah seorang mahasiswa di Havard University jurusan Folklore and Mythology. Ia begitu menyukai makhluk-makhluk mitologi yang dianggap tidak nyata hingga mengambil ju...