31. San Juu Ichi (さんじゅういち)

644 128 2
                                    

_Dimension Portal_

[~ Medan Perang ~]

Medan perang benar-benar terdengar menggema. Ada banyak sekali teriakan, rintihan, dari berbagai macam orang yang telah menjadi korban peperangan akibat perebutan kekuasaan.

Sasuke menarik busur yang ada di punggungnya dan mulai memanah para musuh sepanjang jangkauan mata. Pasukan Rouran benar-benar banyak, tiga kali lebih banyak daripada pasukannya. Selain itu, sudah banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Entah itu dari kubu Rouran ataupun kubu Sasuke.

Walaupun pasukan Sasuke unggul dari segi skill, tapi mereka masih kalah jumlah. Apalagi dengan keberadaan Rouran yang hanya menghempaskan tangannya saja, bisa membuat orang-orang di hadapannya berubah menjadi patung es.

Intinya, kemampuan sihir es Rouran benar-benar berbeda level dari orang-orang kebanyakan.

"Weiss Schnabel!"

Ribuan es beku yang membentuk seperti pisau tajam langsung melayang saat Rouran merentangkan tangannya. Sasuke memfokuskan pandangannya berusaha mengubah matanya menjadi sharingan, ia mencoba untuk fokus dan mengaktifkan sihir apinya. Namun—

"Futon-Rasenshuriken!"

Sihir angin yang cukup kuat langsung menghempaskan itu semua. Kening pria Uchiha itu berkerut, agak heran saat mendengar suara dari orang yang baru saja melepaskan sihir angin. Di seluruh Dunkle Welt, hanya ada satu orang yang mampu mengeluarkan sihir tingkat tinggi sekelas Futon-Rasenshuriken.

"Demi bangsa Dunkle! Seraaaaannnggg!!"

Sasori yang baru saja sampai dengan kuda kesayangannya langsung berteriak mengirim komando. Pria berambut merah darah itu mengacungkan pedangnya tinggi-tinggi dan langsung menerobos pasukan diikuti yang lainnya. Sasuke bahkan langsung melucutkan tali kekang kudanya mengejar Sasori yang langsung menyabet leher musuh tanpa ragu.

Sedangkan itu, Rouran tersenyum sinis melihat orang-orang kepercayaan sang Uchiha yang baru saja menunjukkan batang hidungnya. Wanita yang menggunakan dua tongkat runcing sebagai senjatanya itu langsung memenggal kepala musuhnya setelah membekukannya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Pria merah yang tadinya fokus menyerang musuhnya dengan membabi buta itu mundur selangkah.  Punggung tegapnya kini saling membelakangi dengan sang lawan bicara.

"Aku yakin kau pasti sudah tahu apa yang terjadi di Lichwelt," sahut Sasori. Ia langsung melempar belati yang berada di saku bajunya tepat di jantung musuh nya yang hampir saja memanahnya.

Sasuke tampak heran, ia mengernyit melirik Sasori yang kini mulai mengambil panahan dan berfokus pada musuh.  "Apa maksudmu? Apa yang terjadi pada Sakura?"

Ya, sejak mengirimkan Simurgh ke Lichwelt sebelum fajar, Sasuke sama sekali belum mendapatkan informasi apapun dari makhluk itu. Entah ke mana perginya Shimurgh yang Sasuke suruh,  ia bahkan tidak bisa merasakan keberadaannya. Sepertinya terjadi sesuatu yang buruk pada makhluk itu.

Sasori menghilang nafas mencoba untuk tenang. Ia tidak ingin menyembunyikan apapun dari Sasuke, dan ia tidak bisa berbohong pada pria itu. Diam-diam Sasori berdoa semoga Sasuke tidak akan mengamuk atau hilang kendali saat mendengar kabar Sakura darinya."

"Sebenarnya..."

Sementara itu, Naruto tampak kewalahan menangkis serangan-serangan dari Rouran. Wanita itu cukup kuat, dan ia tidak bisa melawan sihir wanita itu karena elemen yang ia miliki adalah angin. Ia hanya bisa mengandalkan chakra anginnya untuk menangkis serangan sekuat tenaga.

Dimension Portal [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang