14. Juu Yon (じゅうよん)

668 140 23
                                    

_Dimension Portal_

[~ Medusa ~]

"Putri hawa, hm?"

Gadis berambut merah muda itu membeku, otaknya mulai loading dan ia menyadari makhluk apa yang ada di hadapannya ini. Medusa, atau Μέδουσα (Médousa) dalam bahasa Yunani. Medusa adalah makhluk mitologi Yunani yang berwujud seorang wanita cantik dengan ular sebagai rambutnya. Dosennya mengatakan bagi siapapun yang menatap langsung pada matanya pasti akan berubah menjadi batu dalam hitungan detik.

Wanita dengan pakaian serba hitam itu berjalan, mendekati gadis yang tampak diam tak berkutik dan wanita di sampingnya yang tampak gemetaran. Tangannya terulur, menarik rambut merah muda panjang Sakura yang tergerai kemudian tersenyum sinis.

"Rambut yang indah, kau membuatku iri."

Sakura terdiam, ia meringis pelan saat merasakan wanita itu menarik rambutnya agak kencang. Tentu saja ia tahu apa penyebab Medusa memiliki banyak ular sebagai rambutnya, tidak lain dan tidak bukan adalah karena kutukan yang Dewi Yunani Athena berikan.

Wanita yang tidak lain adalah Medusa itu mengibaskan tangannya pelan. Ia berdiri beberapa langkah di hadapan dua gadis itu dan tersenyum menyeringai. Melihat tangannya yang meraih penutup kepalanya, jantung Sakura berdetak kencang. Apakah... Apakah Medusa ini berniat-

"Jangan lihat!"

Bersamaan dengan teriakan Sakura, saat itu pulak suara desisan ular terdengar. Gadis merah muda itu mengertakkan giginya. Gawat, posisinya sekarang ini berbahaya. Medusa tidak akan menyerah dan berusaha melakukan apapun agar dirinya dan wanita di sampingnya ini membuka mata. Bahkan tangannya pun terasa sakit karena wanita di sampingnya ini mencekam tangan kirinya erat.

Apa yang harus ia lakukan? Kabur dengan mata tertutup?

Hei, itu sesuatu yang mustahil!

"Hei, mata adalah jendela hati yang paling bisa kau lihat dengan jelas. Aku tahu, seseorang tidak akan pernah bisa lepas dari rasa penasarannya. Kalian tidak ingin melihat wajahku?" wanita ular itu membuka penutup matanya, ia tersenyum sinis melihat dua orang di hadapannya tetap keras kepala menutup mata.

"Ayolah, kau tidak akan mati. Kau hanya mengintip."

"Hanya sedikit, maka rasa penasaranmu akan menghilang."

"Ayolah..."

Ucapannya benar-benar terdengar pelan namun mampu melunturkan tekad seseorang. Perlahan namun pasti, Sakura mulai merasa penasaran. Kira-kira kapan lagi dalam hidupnya ia bisa melihat langsung seorang Medusa? Di dunianya, itu hanyalah sebuah mitos dan tidak mungkin bisa ditemukan. Lagipula ia yakin, ia tidak akan abadi di dunia ini. Suatu saat nanti ia juga akan kembali ke dunianya.

Atau mungkin, jika ia mati di tempat ini... Apakah ia bisa kembali ke dunianya yang sebenarnya?

Sakura mengerutkan keningnya saat telinganya mendengar sesuatu yang mengeras. Perlahan namun pasti, ia bisa merasakan tangan wanita di sampingnya yang memegang tangannya mengeras menjadi batu. Apakah... Apakah wanita itu membuka mata?

"JANGAN LIHAT SAKURA, JANGAN BUKA MATAMU!"

Suara yang tidak asing menggema di wilayah itu, sukses membuat atensi wanita ular itu beralih. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, sesekali menutup mata mencoba menajamkan Indra penciumannya.

"Sepertinya kau tidak sendirian, putri hawa."

Tidak ada suara apapun setelah Sakura mendengar suara seseorang yang berlari seakan mengejar sesuatu. Namun ia tetap tidak membuka mata, ia tidak berani. Ia kini berpikir jernih, jika dirinya menjadi batu di dunia ini, bagaimana jika ia tidak bisa kembali?

Dimension Portal [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang