Ts 3

651 101 68
                                    

Assalamu'alaikum phi2 readers semua
Apa kabar?

Alhamdulillah kalau sehat🥰

Balik lagi di story kita The santri

Cus gak pake lama

Happy Reading
Vote dan komen jangan lupa🥰

Khana begitu gerah, ke manapun dia pergi selalu di ikuti Win yang tak ingin jauh dengan sosok yang di anggap Bundanya itu.

Hingga ke toilet pun, Khana selalu di ikuti Win.

"Ya Allah, ngapain lu ikut masuk juga bangsat! Gua mau eek!" ucap Khana ketika di bilik toilet umun.

"Ya udah Win juga mau eek, Bunda janji ya nungguin Win," pinta Win begitu imut masuk ke dalam bilik kamar mandi lain di sebelah Khana.

"Bunda sarap lu!" ucap Khana pelan-pelan membuka pintunya setelah mendengar kran sebelah terbuka pertanda bocah menyebalkan itu sedang menuntaskan hajatnya.

"Mampus lu gua tinggal, Bunda-Bunda, gak sudi gua jadi Bunda lu!" umpat Khana berinjit.

Khana begitu terburu-buru saat lari dari Win, takut-takit nanti bocah itu ke luar dari toilet, ia tak sengaja menabrak Ustadz Wew di depannya.

Brukk...

Seketika membuatnya terjatuh di lantai,  sedang Ustadz Mew masih tegap berdiri.

"Astaghfirullah," kaget mereka bersamaan.

"Ya elah Ustadz meong ini lagi! Sial banget sih!" ketus Khana bergelik dalam hati mencoba bangkit.

"Anta kenapa selalu ceroboh. Kemarin nampan sekarang berlarian di sepanjang koridor sehingga tidak memperhatikan depan."

"Ya elah Ustadz namanya gak sengaja! Maaf saya buru-buru Ustadz," ucap Khana langsung berdiri kabur melihat pergerakan dari dalam kamar mandi.

"Sangat tidak sopan," keluh Ustadz Mew mengelus dadanya melihat Khana langsung menghilang di persimpangan koridor.

Brukhhh!

Lagi-lagi seseorang menabrak Ustadz Mew lumayan kuat membuatnya sekarang langsung terjatuh terduduk di lantai, kali ini dialah yang tidak memperhatikan depannya.

"Ya ampun, Ustadz Iwin gak sengaja, maaf!" Ia buru-buru langsung lari mengejar Khana yang tiba-tiba menghilang dari dalam kamar mandi, sehingga Win hanya membiarkan Ustadz Mew saja.

"Astaghfirullah halazim," geram Ustadz Mew, lagi-lagi mengelus dadanya agar selalu sabar santrinya sangat tidak sopan.

Ustadz Mew sendiri adalah guru baru di pesantren al-hafiz, bahkan ini tahun pertamanya mengajar setelah menyelesaikan pendidikannya di al-hazar Kairo Mesir.

Khana berhasil mengelak dari kejaran Win, ia langsung manjat kesebuah bedug dan masuk ke dalam celah di belakangnya.

Bersamaan win sampai di sana sudah begitu sudut kehilangan jejak Khana semakin frustasi kehilangan arah.

"Bunda hiks...hiks...Bunda! " panggil Win mulai resah langsung meninggalkan lokasi.

"Kencang juga lari tu anak! huh huh huh! Untung gua aman! " Kana menyandar sedikit ngos-ngosan win begitu cepat tadi hampir menemukan Khana.

THE SANTRI (Di Terbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang