Vote dan komen
Happy Reading
😇🤣🤡"Bunda ah sakit," rengek Win, ia sskit teramat tangannya di tarik Khana.
Win menyapu pergelangan tangannya setelah Khana melepaskannya.
"Lu sarap ya! Bikin malu aja, ngapain lu panggil Abi ama Ustadz Mew hah!"
"Kenapa sih Bun, Ustadz aja ngebolehin, biar lengkap, ada Bunda," tunjuk Win pada Khana, "Ada Abi."
"Nah lengkap tu Khana, biar awak gak jadi single mother bhahaaaa..." tawa Mild.
"Brengsek lu ya! Jangan ikut-ikutan!"
"Udah lah Khana, yuk mesjid, ini udah jam tadarusan," ajak Bri, semuanya bergegas menuju mesjid.
"Awas lu ya manggil-manggil gua Bunda di mesjid apalagi Ustadz Mew Abi!" ancam Khana pada Win, ia hanya mengangguk polos.
"Awas!" usir Win cemberut pada Bri, "Win mau di samping Bunda."
"Udah gua bilang jangan panggil Bunda!" bisik Khana namun masih kuat.
"Upss Win lupa Bun." Membuat gelak Mild di samping Khana bahkan Up di samping Biri saja mendengar dengan jelas padahal imam sudah mengangkat takbir.
"Allahuakbar." Rukuk pertama. Win berbisik polos, "Bunda jangan marah, Win lupa."
"Diam lu!" Mereka terus berbisik padahal masih dal sholat.
Puuuut....
"Ups Win kentut Bun," bisiknya lagi membuat Khana tergelak bahkan Bri, Mild dan Up tak tahan.
"Brengsek lu Win..." ngakak Khana padahal beberapa orang yang sedang sholat sudah bedehem.
"Saf ke 3 tolong mengaku siapa yang sangat berisik sholatnya tadi?" tegur Ustadz Mew setelah selesai.
Jelas saja mereka di tujuk teman-teman yang lain karena memang Khana, Mild, Win dan Bri lah yang masih bergelut tertawa terkikik walau pelan sangat mengganggu.
Panjang kali lebar, Ustadz Mew menceramahi mereka, hal sangat membuat kuping Khana begitu panas.
"Cepat ambil wudhu lagi," suruh Ustadz Mew pada mereka, "Apalagi Iwin, bisa-bisanya kentut saat sholat."
"Abi jangan di perjelas, kan malu." Lansung di sekap Khana.
"Abi-Abi pantat lu, cepat dah ambil wudhu, gara-gara lu ini! Kita semua ngulang." Khana menarik Win, di ikuti yang lain.
Yang lain kembali ke kelompok masing-masing untuk melaksanakan tadarusan, keculai kelompok Khana di suruh ulang sholat.
"Khana, anta imam cepat."
"Hah, saya ustadz?"
"Iya cepat!"
"T-tapi..."
"Gak ada tapi-tapian cepat sebelum ashar abis, teman-teman yang lain sudah menunggu, tolong baca yang keras."
Baru saja Khana mengankat takbir, Mild benar-benar tetawa tertahan mendecit, bahkan Up juga, di ikuti Khana baru takbir langsung surat pendek.
"Al-fatihah woi," seru Bri juga tak tahan.