Assalamu'alaikum anak2 raikan semua
Apa kabar??
Masih setia nungguin THE SANTRI gak
Masih lah ya
Cus langsung
Happy Reading
Vote dan komen silahkan
"Abi, Umi risau dengan Khana," ucap Umi Khana selalu terpikir anaknya. "Anak itu baru berpisah dengan kita Bi, Umi takut Khana gak kuat puasa, umi takut Khana melakukan hal yang tidak baik, seperti yang di lakukannya di rumah.""Khana itu harus di jauh kan dari kita Um, agar anak itu mandiri," ucap Ustadz Veevat memenangkan istrinya.
***
Ketika Khana dan Win sampai di bedug, mereka begitu semangat menuju belakang.
"Bunda kok bolongannya udah gak ada?" tanya Win lesu melihat belakang bedug sudah di paku.
"Sial!" gerutu Khana bergegas pergi.
"Bunda ke mana?" panggil win, mengikuti Khana dengan segala amarahnya.
"Ya ampun Khana benar-benar dah."
Ketika Mild, Up dan Bri sedang berbuka puasa."Gua kasian sama Win sih, tu anak polos banget mau aja di ajak sesaat sama Khana," ucap Bri memikirkan Win.
Ustadz Mew mengakhiri buka puasa agar anak-anak bersiap untuk sholat magrib, sebelum itu mengingatkan kembali kepada semua santri untuk lebih mengharagai puasa dan apa yang di lakukan Khana dan Win benar-benar salah.
Khana hanya menyetor 10 ayat sedang Win lebih unggul 15 ayat, itu pun karena keterpaksaan dari seorang Khana.
"100 ayat lagi ke man?" tanya Ustadz Mew.
"Ya gak mungkin lah Ustadz, itu aja kami ngafalnya udah susah, mana perut kami sangat lapar, udah tadi siang juga nyabut rumput, lihat tangan saya sampai mengelupas begini," ucap Khana sambil menunjukkan tangannya.
"Apa kalian berdua menyesal sekarang? Perbuatan kalian itu salah dan dosanya begitu besar, seseorang yang sengaja membatalkan puasa di siang hari dengan sengaja-"
"Hm iya ustadz!" Khana dengan segala perkataan hatinya begitu menyebalkan mendengar ceramah Ustadz Mew membosankan seperti Abinya.
"Ya udah cepat makan." Ustadz Mew enyodorkan makanan yang sudah di siapkannya untuk mereka, Khana dan Win begitu antusias, namun tiba-tiba Khana memelas ketika mereka berdua membukanya.
"Kok cuma ada sambal telur Ustadz!" protes Khana, di dalamnya hanya tersedia telor goreng dan sedikit sambal.
"Patut di syukuri, kalian masih di beri makan malam, seseorang itu harus menghargai makanannya, apalagi untuk kalian yang sudah melakukan perbuatan dosa dengan sengaja membatalkan pu-"
"Stop Ustadz! Cukup ceramahnya, sudah 3 kali Ustadz menerangkannya," potong Khana, tak mau lagi mendengar ceramah Ustadz Mew, "Oke kami makan." Khana mulai menyantapnya karena sudah begitu lapar juga.
"Napa Ustadz senyum-senyum!" Khana melirik Ustadz Mew yang sedang mempertahatikan Khana makan dengan tenang tidak seperti bisanya. "Naksir ya sama saya!"
Ustadz Mew langsung mengerutkan alisnya menhan tawa, Khana mengatakan itu dengan tampang andalannya, begitu kusut di mana-mana.
"Ustadz naksir sama Bunda?" ucap win.
"Gak papa, win suka kok, biar Ustadz jadi Abinya Iwin." sambungnya berkata sangat polos hampir membuat Khana tersedak."Ustadz Mew maukan jadi Abinya Iwin?" tanyanya lagi.
"Sarap lu ya!" Khana kesal seketika menjitak kepala Win lumayan kuat.