TS 5

610 91 83
                                    

Assalamu'alaikum phi2 readers semua, bagaimana kabarnya sehat?

Allhamdulilah sehat?

Yuk kita balik lagi di the santri

Cus GPL

Happy Reading
Vote dn komen budidayakan dulu sebelum membaca.

Bagaimana
Udah??

Alhamdulillah kalau udah
Yang belum yuk tekan bintang di pojok kiri bawah🥰🥰🥰🤭


Siang hari begitu terik sekarang sudah masuk puasa ke-lima dan anak-anak mulai terbiasa, tapi tidak untuk Khana, yang biasanya puasa sering bolong.

Kruukruk....

Bunyi perut Khana.

"Bunda lapar?" tanya Win, mendengar perut Khana barusan saat mereka duduk, tentu saja Win selalu mengikuti Khana kemanapun.

Ide gila muncul di kepala Khana, untuk memanfaatkan bocah menyebalkan ini yang selalu memanggilnya Bunda.

"Hah, Bunda yakin?" ucap Win terkejut dan bingung.

"Ih, katanya sayang sama Bunda, masa gitu aja lu gak mau!" tutur Khana menyakinkan Win lagi dan menyuruhnya untuk mengendap ke dapur pondok mengambil makanan.

"Ya kan kita puasa Bunda."

"Alah, kita batalin aja, nanti kita pura-pura puasa," bujuk Khana.

"Ntar kita masuk neraka Bunda." win mengingatkan Khana.

"Lu gimana sih? Kan syurga di telapak kaki Bunda, lu mau gua kelaparan trus mati dan gue membawa syurga lu pergi!"

"Bunda jangan bilang gitu, Win gak mau sesuatu terjadi sama Bunda."

Win yang tidak ingin terjadi sesuatu dengan Bundanya bergegas mengendap masuk ke dapur pondok.

***

"Si Khana sama Win di mana sih?" Mild dan yang lainnya resah, mengingat sekarang sudah waktunya tadarusan.

Kelompok tadarusan di sesuai kan dengan anggota kamar setiap santri jadi, kelompok Mild berisikan Khana, Up, dan Bright.

"Kenapa kalian cuma bertiga?" tanya Ustadz Mew heran.

"Nah itu Ustadz, teman kami dua belum sampai masjid."

"Bukan kah seharusnya mereka sudah tau jadwal, apa anta tidak mengingatkan saudara lainnya?"

Mild, Up dan Bright hanya menunduk berharap dua temannya itu cepat kembali.

***

Langkah pelan namun pasti, Win berinjit masuk ke dalam dapur pondok, sedang Khana menunggu di luar untuk melihat kondisi.

Karena siang, suasana lumayan sepi di dapur, membuat Win bebas saat masuk. Namun, sedang mengemas terdengar suara langkah mendekat ke arahnya kemudian sedikit menepuk bahu santri itu dari belakang membuat dirinya terkejut hebat.

"Astaghfirullah! / Astaghfirullah!"

Kaget ke-duanya, yang masuk ternyata Khana.

THE SANTRI (Di Terbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang