TS 11

571 99 87
                                    

Masih nungguin ni cerita gak ya????

Cus lah

Vote dan komen 👍

"Dari mana lu? Segar amat?" heran Ustadz Kao, ketika Ustadz Mew kembali ke Asrama, ia penuh dengan tabiat wajah yang begitu berseri.

"Eh ke mana sih, semalam gak balik asrama, lu tidur di luar?"

"Iya gua kekunci di sudut ruangan belakang dekat kamar para santri."

"Hah? Kok bisa?" kaget Ustadz Kao.

"Ya bisa lah, itu karena gua ngejar Khana sama Win, jadi gak sengaja masuk ke sana abis itu mati lampu dan ke kunci deh."

"Wait-wait, ape lu bilang? Lu kekunci ama Bunda Khana? Cie cie berlayar Couple pondok artinya?" goda Ustadz Kao.

"Couple pondok? Lu nganggep gua sama Khana pasangan?" Ustadz Mew menatap Ustadz Kao dengan alis yang menyatu.

"Kan semua pondok juga tau, lu Abi dan Khana Bundanya, trus anak kalian Win dah," cerotosnya terus padahal Ustadz Mew sudah sangat serius.

"Astaghfirullah! Nyebut Kao, lu pikir gua kaum luth hah?" Ustadz Mew terdengar marah.

"Ya elah Mew, gua cuma becanda, lagian itung-itung hiburan kita di sini."

"Jangan hal ini di buat becandaan!" Kesal Ustadz Maew bersiap untuk kelas.

"Ihi Bunda khana cerah banget pagi ini?" ledek teman sekelas mereka, berita Khana dan Ustadz Mew sudah tersebar kesegala penjuru pondok .

"Gua tabok mulut lu ya satu-satu!" kesal Khana.

"Ya elah Bunda galak benar dah," ucap Mild santai.

Plak!

Satu tamparan melayang di belakang Kepala Mild, membuat yang punya langsung mengaduh.

"Awak ya Khana!" kesal Mild, namun wajah Khana lebih garang membuat nyalinya lansung ciut.

"Lu pikir gua bercanda hah!"

"Kenapa ini ribut-ribut!" Suara tegas seperti biasa langsung di kenali mereka yang ternyata Ustadz Mew sudah datang.

"Duduk." Suruhnya semakin tegas tak seperti biasanya membuat agak suram suasana pagi ini.

"Mild, Khana, kenapa muka kalian sama-sama kesal?" tanya Ustadz Mew, Khana begitu tajam melihat ke arah Mild.

"Mereka mengejek saya Ustadz, masih menyebut saya Bunda," ucap Khana.

"Mulai sekarang jangan panggil Khana, Bunda lagi dan Win Bunda anta bukan Khana, jangan salah sebut lagi," ucap Ustadz Mew dingin dan serius mengejutkan, padahal semua orang sudah menyebut Khana sebagai Bunda Win di pondok ini.

"Dengar mild? Jangan mengejek teman lagi." Seketika membuat Mild dan yang lainnya menunduk ngeri dan sedikit sedih.

Apalagi Win sendiri begitu terpukul, seseorang yang baru di anggapnya Abi malah mengatakan tidak boleh memanggil Bunda lagi terhadap Khana orang yang sudah di anggapnya sebagai ibunya di sini.

Khana tersenyum, akhirnya penderitaannya di tempelin Win hilang siang ini, bocah itu sedikit murung, walau masih bersama dengan teman yang lain.

"Napa lu murung amat? Puasanya melawan kah?" tanya Khana menyikut Win, sedari tadi Win hanya diam, begitu pun Mild dan yang lainnya.

"Pada kenape sih!" heran Khana, "Woi biasanya lu nyerocos mulu, ini malah diam aja?" ucapnya pada Mild.

"Hey Win ke mana lu!" panggil Khana, tiba-tiba Win berlari meninggal
kan rombongan.

THE SANTRI (Di Terbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang