[2]

176 21 6
                                    

Watanabe Risa duduk di sofa hijau dengan punggung bersandar di kepala sofa dan kedua tangan menyilang di dada. Matanya tampak menusuk, garis bibirnya lurus, dan wajahnya amat kaku. Karin seketika teringat saat ia menjadi anggota baru di klub film. Risa juga memiliki ekspresi yang sama, namun kali ini es yang menguasai wanita itu terasa abadi. Rasanya ia ingin menghilang saja sekarang.

"Aku belikan kalian minuman dulu." Ucap Seki, mengalihkan perhatian Karin dari sosok tersebut. "Aku ingin membuatkan kalian teh sebenarnya, tapi Ozeki membawa kompor listrik klub untuk pergi mendaki. Kau duduk dulu, ya. Sana."

Seki mendorong punggungnya, menyuruhnya segera duduk di sofa. Karin pun melangkah dengan kikuk, ia usahakan pandangannya menghindari wanita berambut cokelat berkuncir tersebut. Dari ekor matanya, Risa memperhatikannya. Karin merasa gugup hingga ujung-ujung jemarinya terasa sejuk bersama jantungnya yang terus berdentum-dentum, terlebih mendapati aroma cokelat dari Risa yang menyadarkannya bahwa mereka benar-benar bertemu setelah sekian lama. Ia pun sampai-sampai duduk sangat menempel di ujung sofa, takut bila kegugupannya ketahuan. Mereka sama sekali tak bersuara, hanya terdengar sayup-sayup suara drum band dari lapangan kampus.

Ia merasakan sofa bergerak. Risa berdiri dari sofa, berjalan memperhatikan isi dari lemari kaca di hadapan mereka yang terdapat beberapa pigura dan piagam.

"Ternyata klub ini semakin berkembang." Suara Risa yang terdengar rendah dan tiba-tiba, membuat Karin terkejut bagaikan disengat listrik.

Sekarang ia malah mendadak bingung, apakah harus meresponsnya atau tidak? Beruntungnya Karin tak perlu memikirkan itu terlalu lama, sebab Seki sudah kembali bersama dua botol minuman. Risa duduk kembali di sofa, begitu juga dengan Seki yang turut duduk di seberang mereka seraya menyodorkan minuman tersebut di atas meja pendek.

"Kalian berdua suka limun, kan?" tanya Seki, memastikan. Bergiliran memandangi Karin dan Risa.

Karin hanya terdiam bak sedang ketahuan mencuri bir di konbini, sementara Risa segera membuka minuman tersebut dan meminumnya. Pada akhirnya, ia melakukan hal yang sama seperti wanita itu lakukan.

"Sudah lama aku tak melihat dan mendengar kabar kalian... Terutama Karin-chan. Kalau dilihat-lihat Karin-chan ini wanita kantoran. Di mana?"

"Agen asuransi Mirai."

"Aaa... asuransi Mirai? Dulu nenekku pernah menjadi nasabah di sana... Oh, dan Risa, kau seharusnya datang ke reunian angkatan kita setiap tahun, setidaknya hanya sekali. Memangnya menjadi pegawai di balai kota sesibuk orang-orang yang bekerja di Google? Kau selalu muncul bila ada maunya saja."

Tak kunjung disahut, Seki segera mengalihkan pembicaraan.

"Kalau aku, aku hanya mengurus YouTube-ku di klub ini sambil melanjutkan pendidikan doktoralku... Sebenarnya, aku punya kantor sendiri di rumah, tapi aku benar-benar suka dengan ruangan ini, sampai-sampai aku mengajak timku... Oh, tenang saja, tidak ada yang marah bila para alumni sering berkumpul di sini. Anggota klub film meski semakin hebat, tidak ramai seperti biasanya dan selalu terbuka. Pihak kampus juga tidak mempermasalahkan itu, barangkali karena jabatan ayahku di sini. Sekarang ayahku menjabat sebagai rektorat sebelum resmi pensiun."

Mendapati bagaimana keduanya tak merespons, Seki meremas kedua tangannya dengan canggung. Ia berdehem sebentar.

"Baiklah, kupikir aku terlalu banyak basa-basi..." ucapnya, sebelum memasang raut wajah serius. "Pertama-tama aku ingin meminta maaf karena telah mengunggah film pendek itu tanpa persetujuan kalian." Seki pun membungkuk dalam. Ia melanjutkan pembicaraannya setelah kembali menegapkan tubuhnya. "Waktu itu aku benar-benar kehabisan konten untuk YouTube-ku. Kuingat klub masih menyimpan file itu, aku dan yang lainnya segera mengedit video itu, lalu mengunggahnya sekitar dua tahun lalu. Tapi hal yang tak kami sangka kalau Youtuber terkenal, Miichan menonton film tersebut dan merekomendasikannya di Instagram Stories-nya... Dampaknya ternyata sebesar itu! Awalnya yang menonton hanya sampai ratusan ribu saja, tapi sepertinya selain orang-orang yang mulai menyebarkan film pendek itu di media sosial, alogaritma YouTube membuat film pendek itu juga muncul di beranda orang-orang luar negeri, kalian melihatnya? Oh ya, sekarang bahkan sudah mencapai 17 juta kali ditonton."

LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang