Part 34

370 33 4
                                    

***
Mingyu memilih berlari kearah taman belakang rumah sakit, karena ia yakin kalau adeknya tadi berlari kearah sana.

Sampai matanya mendapati sosok adeknya yang duduk di salah satu bangku taman, dapat ia lihat bahu adeknya bergetar hebat.

Perlahan Mingyu mendekatinya dan duduk disamping tempat duduknya yang masih kosong.

"Dekk?? Dino hei." panggilnya tapi tidak ada sautan sama sekali dari adeknya.

Dengan inisiatifnya, Mingyu langsung membawa Dino kedalam pelukannya. Ia usap punggungnya guna memenangkan adeknya.

"A-abang hiks hiks."

"Ssstt kamu puas-puasin aja nangisnya biar kamu lega, kalau udah tenang baru ngomong."

Mendapat pernyataan itu, tangis Dino makin menjadi. Ia melampiaskan semuanya di dekapan abangnya itu. Sampai beberapa menit kemudian ia mulai tenang dan melepaskan pelukannya.

"Udah tenang hmm??" tanya Mingyu yang hanya dibalas anggukan oleh adeknya.

"Abang tadi Dino keterlaluan ya? Sampai bilang benci ke kak Wonu. Kak Wonu pasti sedih."

"Menurut Dino sendiri gimana?"

"Iya Dino udah keterlaluan nggak seharusnya Dino bilang kalimat itu ke kak Wonu."

"Kamu minta maaf ya ke kak Wonu, kak Wonu pasti punya alasan kenapa dia nggak bisa janji ke kamu. Kak Wonu pasti cuma takut kalau dia janji terus kedepannya malah nggak bisa nepatin itu semua, dan malah dibenci sama kamu. Yah walaupun abang juga nggak mau sampai kak Wonu ninggalin kita, nggak cuma kita berdua tapi yang lainnya juga. Tapi bagaimana lagi kita harus ngertiin kak Wonu apalagi dalam keadaannya sekarang, kamu nggak mau kan sampai kak Wonu drop lagi karena mikirin kamu yang ngebenci dia?Jujur sama abang kamu sayang kan sama kak Wonu nggak benci sama sekali kan cuma karena kejadian tadi??" Mendengar jawaban abangnya, Dino kembali menangis dia sadar nggak seharusnya dia egois kayak gini.

"Hiks hiks bener kata abang, Dino harus minta maaf ke kak Wonu. Dino nggak mau kalau kak Wonu drop lagi gara-gara aku. Jujur Dino juga nggak bisa benci ke kak Wonu, Dino sayang banget sama kak Wonu hiks hiks tadi Dino emosi makanya sampai bilang kayak gitu hiks hiks. Ayo bang kita balik kesana, aku mau minta maaf sama kak Wonu." ucapnya lalu beranjak dari sana dan diikuti oleh Mingyu dibelakangnya.

***
"K-kakak abang." ucap Dino setelah membuka ruangan rawat tersebut.

"Dek, kamu nggak beneran benci sama kakak kamu kan?" tanya Seungcheol lembut

"Nggak hiks hiks Dino nggak benci sama sekali sama kak Wonu, tadi Dino emosi sampai tanpa sadar bilang gitu. Maaf maafin Dino. Terus itu kak Wonu kenapa? Kakak nggak kenapa-napa kan?"

"Wonu nggak apa-apa kok, dia ketiduran setelah nangis tadi. Sebenarnya dia tadi mau ngejar kamu, tapi abang larang karena dia belum pulih sepenuhnya."

Dino langsung menghampiri ranjang Wonwoo, dan duduk disebelah kakaknya dengan menggenggam tangan yang terbebas dari infus itu.

"Kakak maafin Dino, Dino nggak benci kok sama kakak. Dino sayang banget sama kakak. Kakak pasti sedih banget sampai mata kakak masih kelihatan sembab gara-gara nangisin Dino. Eh bentar kayaknya ada yang beda dari wajah kakak?" gumamnya.

"Abang? kakak? siapa yang habis nampar kakak kesayangan Dino?" tanya Dino dengan tatapan mengintimidasi yang membuat semuanya diam seketika kecuali Mingyu yang milih mendekati Wonwoo dan melihat ada bekas tamparan di pipinya.

"Bang, kak, jawab siapa yang ngelakuin ini?" ujar Mingyu dingin.

"Kenapa kalian diam?"

"Abang yang nampar Wonu, karena dia keras kepala banget mau nyamperin Dino. Gimana abang nggak kesel coba."

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang