Part 57

418 22 2
                                    

"Arghh!"

"Wonu/Kak Wonu!!!" Mereka semua langsung berlari ke arah Wonwoo.

Bersamaan dengan itu ada beberapa polisi yang datang untuk menangkap pelaku.

"Cepat tangkap mereka!"

"Woi kabur! Kabur!" teriak salah satu anak buahnya sembari menarik tangan temannya.

Semua anak buahnya berusaha untuk kabur dari sana, tetapi ada beberapa yang tidak bisa kabur karena sudah babak belur di hajar habis-habisan oleh semua saudara Wonwoo.

Dorr

"Arghh."

Salah satu polisi langsung mengamankan pria yang terkena tembakan tepat di kakinya itu, pemimpin dari pelaku penculikan.

"Makasih bapak sudah membantu kami." ucap Kenzie.

"Iya sama-sama, ini memang sudah menjadi tugas kami. Ambulan juga akan segera datang. Kalau begitu kami permisi dulu."

"Iya pak."

Setelah itu polisi tersebut pergi dari sana bersama rekan-rekannya untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

"Hiks hiks kak Wonu, bangun kak! Hiks hiks j-jangan tinggalin Dokyeom hiks." ujar Dokyeom sembari menggoyang-goyangkan lengan kakaknya.

"Wonu, abang mohon kamu bangun hiks. Maafin abang, a-abang nyesel udah usir kamu tadi hiks bangun dek."

"Ini semua salah bang Seungcheol!! Dino benci sama abang!"

"D-dek-"

"Dek, bangun!! Hiks hiks..." teriak Joshua sembari memeluk tubuh Wonwoo tidak peduli kalau pakaiannya kotor terkena darah yang ada di tubuh Wonwoo.

Wonwoo samar-samar mendengar suara tangisan semua saudaranya. Ia berusaha membuka matanya walaupun sebenarnya sangat sulit. Sampai akhirnya ia bisa membuka matanya walaupun tidak sepenuhnya terbuka.

"A-abang..k-kakak-uhukk! uhuk!" Darah keluar dari mulutnya saat ia ingin melanjutkan perkataannya. Membuat semua saudaranya langsung menangis melihat hal itu.

"Hiks hiks kak Wonu kenapa hiks hiks."

"Jangan paksain buat ngomong dek, nanti sakit."

"M-maafin W-wonu udah bikin kalian khawatir dan m-maaf juga udah ngerepotin kalian."

"Nggak dek, kamu nggak ngerepotin. Kita harusnya yang minta maaf sama kamu karena terlambat selamatin kamu."

"K-kak Han, kak Shua aku titip adek-adek ya...jagain mereka."

"Kamu kok bilang gitu sih dek? kita bakalan sama-sama jagain mereka." ucap Jeonghan.

"Ada m-mamah sama p-papah disana kak. Mereka mau jemput Wonu ya??" ucap Wonwoo dengan tersenyum sembari menunjuk ke pojok ruangan tersebut.

"Nggak ada mereka dek, kamu kok jadi ngelantur sih." ujar Jihoon.

"A-aku kangen sama mereka kak hiks hiks." tangis Wonwoo pecah saat itu juga.

"Please kamu nggak boleh kemana-mana kamu harus tetap disini sama kita dek hiks hiks. Kamu harus selalu sama kita semuanya hiks.." tangis Joshua juga ikut pecah sembari terus memeluk Wonwoo erat.

"Kak Wonu jangan tinggalin kita hiks hiks hiks..."

"B-bang k-kak m-maafin W-wonu kal-uhukk!" Saat melihat darah kembali keluar dari mulutnya, ia tersenyum miris melihat keadaannya sendiri.

"U-dah dek stop, jangan maksain diri kamu." ujar Hoshi.

Wonwoo tidak menghiraukan ucapan kakaknya, ia tetap berusaha untuk mengeluarkan suaranya yang tercekat.

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang