Part 39

348 33 2
                                    

"Arghhh s-sakit kak~" ucapnya sembari menjambak rambutnya kuat-kuat.

"Dek! Jangan kayak gitu nanti tambah sakit." panik Joshua sambil menahan tangan adeknya.

Wonwoo mencengkram tangan kakaknya dengan kuat. Ia berusaha menahan sakit yang menyerang kepalanya. Sakit yang ia rasakan sekarang lebih sakit dari biasanya.

"Sshh sakit kakk hiks."

"Kita ke rumah sakit aja ya dek? Kakak takut kamu kenapa-napa."

"Ng-nggak Wonu nggak mau kak. Wonu nggak mau nyusahin kalian terus. Udah berapa kali aku masuk rumah sakit akhir-akhir ini, Wonu nggak mau kesana lagi."

"Tap-"

Ucapannya terpotong kala Wonwoo beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berlari menuju kamar mandi saat merasa mual.

Uhuk uhuk
Hoekk

"Wonu?!" ujar Joshua dengan panik kala melihat tubuh Wonwoo bergetar hebat dan berusaha menahan tubuh adeknya yang melemas.

"D-darah?? hiks hiks kakakk penyakit Wonu beneran udah parah banget yaa hiks. Wonu baru kali ini muntah darah kak hiks hiks Wonu takut banget kak~" ucapnya dengan gemetar membuat Joshua langsung membawa adeknya kedalam dekapannya.

"Ssttt kamu nggak usah takut ada kakak disini." ucapnya berusaha menenangkan walaupun dirinya sendiri sebenarnya juga takut dengan itu.

Tangis Wonwoo semakin deras kala ia melihat darah yang keluar dari mulutnya tadi. Joshua mengalihkan pandangannya ke arah wastafel dan tangannya sontak menyalakan kran air untuk membersihkan darah tersebut supaya adeknya tidak melihat darah itu lagi.

"Dek ayo ke rumah sakit."

"Nggak mau kak hiks hiks."

"Tapi dek kakak khawatir sama kamu."

"Nggak kak nggak perlu kesana hiks. Wonu minum obat aja. Kakak tolong bantuin Wonu balik ke kasur aja yaa, tubuh Wonu lemes banget."

"Yaudah ayo pelan-pelan aja kakak bantuin."

Joshua menuntun tubuh lemas adeknya kembali ke tempat tidurnya.

"Kak, minta tolong ambilin obat di laci." ucapnya dan diangguki oleh Joshua.

"Yang mana?"

"Semua kak."

"Hah?! O-oh oke, nih obatnya, terus ini airnya." ucapnya sembari menatap wajah pucat itu dengan sendu.

"Makasih kak."

Joshua tersenyum tipis.

Menatap Wonwoo dengan khawatir, apalagi saat adeknya muntah darah tadi. Dan sekarang dia juga baru sadar kalau kulit adeknya semakin kesini semakin bertambah pucat dan mata rubah itu terlihat sayu.

Niat awalnya ingin membawa Wonwoo ke rumah sakit tapi harus ia urungkan karena adeknya itu nolak mentah-mentah, jadi dia tidak bisa berbuat banyak selain mengiyakan saja.

"Udah? Sekarang kamu tidur lagi aja ya biar enakan badannya." ucapnya sembari membantu membaringkan tubuh adeknya.

"Iya kak, makasih ya kak. Baru kali ini pas Wonu kesakitan ada yang nemenin, biasanya Wonu selalu berusaha sendiri hehehe."

"Kenapa bilang makasih? Kita selalu ada untuk kamu. Tapi kalau masalah itu kan sebenarnya salah kamu sendiri ngerahasiain ini dari kita."

"Hehehe maaf kak."

"Ngapain minta maaf segala sih. Untuk sekarang kamu tenang aja karena kakak udah tahu semuanya, jadi kakak akan selalu ada untuk kamu. Yang penting kalau ada apa-apa kamu bilang ke kakak jangan diem aja."

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang