Part 56

345 25 4
                                    

Wonwoo membuka matanya perlahan walaupun terasa sangat berat.

"Gue pikir gue udah mati." gumamnya.

"Gimana tidurnya anak manis? Nyenyakkan?" tanya seseorang yang tiba-tiba udah berada di ruangan yang gelap itu.

"Hmm."

"Wahhh enaknya mulai sekarang aja gimana main-mainnya??"

"Sialan! Mau lu apa sih sebenernya?!"

"Mau saya?? Saya mau kamu mati, dan keluarga kamu menderita." ucapnya sembari menyeringai.

"Brengsek!"

"Hmm mulai sekarang aja ya kan lebih cepat lebih baik." ucapnya sembari melangkah mendekati Wonwoo dan jangan lupakan pisau lipat sudah berada di tangannya.

"Anjing lepasin gue sat!"

"Ouh tidak semudah itu anak manis." tangannya dengan lancar memainkan pisau itu di pipi Wonwoo.

"Bangsat jauhin tuh pisau dari muka gue!"

"Ooo ouuu kamu takut?"

"Nggaklah."

"Bagus kalau gitu." kini pisau itu beralih ke paha Wonwoo yang hanya menggunakan celana pendek.

"Enaknya di lukis apa ya??"

"Psikopat gila!"

JLEB

"ARRGHH!" teriak Wonwoo ketika pisau itu dengan mulus tertancap di pahanya lalu sepersekian detik selanjutnya dicabut dengan mudahnya membuat darah langsung mengalir dari sana.

"Kalau saya psikopat kenapa emangnya? Kan ayah kamu juga."

"Ayah gue nggak mungkin bunuh anak lu, pasti ayah nggak sengaja lakuin itu."

"IYA EMANG NGGAK SENGAJA TAPI DIA NGGAK MAU TANGGUNG JAWAB DAN KABUR GITU AJA!! ITU APA BEDANYA SIALAN?!"

"NGGAK MUNGKIN LAH, AYAH GUE NGGAK KAYAK GITU BANGSAT!"

BUGHH

Tonjokan ia dapatkan dari musuh ayahnya itu saat selesai mengucapkan kata-kata tersebut, dan berakhir sudut bibirnya sobek.

"Kamu bisa ngomong gitu karena kamu nggak tau kejadiannya bocah." ucapnya sembari mencengkram pipi Wonwoo dengan kuat.

*flashback on

Saat itu ada seorang anak kecil yang sedang berjalan-jalan dengan ayahnya, saat itu mereka lagi asik bercanda. Dan saat sudah sampai taman, anak tersebut meminta untuk di belikan ice cream yang berada di seberang jalan.

Ayahnya langsung memenuhi keinginan anaknya untuk membelikan ice cream tersebut.

"Sayang kamu tunggu disini dulu ya, jangan kemana-mana. Ayah beliin dulu ice cream nya."

"Iya ayah, jangan lama-lama ya."

"Siap, jagoan ayah."

Setelah itu, ayahnya pergi ke kedai ice cream di seberang jalan meninggalkan anaknya sendirian. Sampai sang anak mendapati ada kucing yang ingin ditabrak oleh sebuah mobil.

Anak kecil itu langsung berlari ke arah tengah jalan yang ada kucing tersebut. Tetapi belum sempat menolongnya, kucing itu sudah berlari ke pinggir jalan dan kejadian tak terduga terjadi.

BRAKK

Yahh anak kecil itu yang menjadi korban dari mobil yang ingin menabrak kucing tadi.

"HEEJUN!!" teriak ayahnya yang mendapati sang anak sudah terlempar ke sisi jalan akibat tertabrak mobil itu.

Sebelum menghampiri sang anak ia sudah melihat plat nomor kendaraan yang kabur setelah menabrak anaknya tadi dan ia kenal dengan plat nomor itu.

HIDDEN DISEASE | SVT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang