Kini 2 keluarga besar Arkana dan Adhitama tengah berkumpul di taman yang cukup luas. Mereka semua tengah asik bermain dan bercanda tawa melepaskan semua beban pikiran mereka selama ini.
Seperti halnya Wonwoo yang kini tengah asik berbaring di karpet yang sudah mereka siapkan di tengah taman tersebut dengan paha salah satu kakaknya jadi bantalannya.
Wonwoo tersenyum tipis melihat mereka semua yang akhirnya bisa menghirup udara segar dengan bebas setelah kejadian beberapa minggu lalu yang membuat mereka semua kacau.
Wonwoo bersyukur ia masih diberi kesempatan buat kumpul dengan mereka entah sampai kapan. Ia tidak peduli akan hal itu, yang paling penting sekarang ia masih bisa melihat senyuman mereka. Entah hari esok ia bisa melihatnya lagi atau tidak.
"Makasih udah bertahan demi kami Wonu." ucap Jeonghan sembari mengusap puncak kepala adeknya.
Wonwoo hanya tersenyum untuk menjawab ucapan kakaknya. Lalu ia mendongak menatap wajah teduh sang kakak. Ia meraih tangan sang kakak yang masih betah berada di puncak kepalanya kemudian menggenggamnya.
"Makasih juga kakak selalu ada disamping Wonu selama ini. Wonu bersyukur punya kakak dan kalian semua. Wonu ga tau lagi kalau ga ada kalian disamping aku, mungkin aku ga bakal jadi sekuat ini buat menghadapi penyakit yang ada ditubuh aku. Wonu bertahan karena kalian, kalian alasan Wonu satu-satunya bisa bertahan selama ini. Thanks for everything."
Jeonghan tersenyum sendu. Ia benar-benar bangga sama adeknya. Jika dia yang berada di posisinya mungkin ia sudah menyerah sejak awal.
Jeonghan akui adeknya sejak kecil memang tidak pernah ngeluh dengan apa yang dia alami. Dia selalu berusaha untuk tetap bertahan dengan apapun masalah hidup yang menghampirinya.
Sampai satu kejadian yang membuat dia benar-benar down saat itu juga. Ia menumpahkan semua rasa sakit yang ia alami. Ia mengeluarkan semuanya, tanpa bisa ia kendalikan.
"Kak?"
Jeonghan tersadar dari lamunannya saat mendengar suara yang tengah memanggilnya.
"Kenapa hmm?"
"Jika suatu saat atau besok Wonu pergi ninggalin kalian gimana?"
Deg
Jeonghan terdiam mendengar pertanyaan tak terduga yang tiba-tiba keluar dari mulut adeknya.
"Apa kalian bakal ikhlasin Wonu? Atau malah sebaliknya?"
"Tapi aku harap kalian ikhlasin Wonu ya? Karena suatu saat nanti semua orang juga bakalan pergi satu persatu entah itu hari ini, besok, lusa atau kapanpun itu."
"Kalau Wonu dikasih pilihan mau sama kalian atau pergi ninggalin kalian, Wonu maunya sama kalian terus tapi Wonu juga ga bisa apa-apa. Penyakit Wonu udah parah kak, ga ada harapan lagi untuk sembuh."
Tanpa Jeonghan sadari ia sudah menangis mendengar apa yang adeknya katakan. Mau bagaimanapun Wonwoo itu salah satu adek kandungnya, kakak mana yang tidak menangis mendengar ucapan itu keluar dari mulut adeknya sendiri.
"Kak, apapun yang akan terjadi kedepannya kakak harus belajar ikhlas ya?"
"Kakak taukan kalau Wonu sayang banget sama kalian."
"Kakak juga sayang sama kamu dek.."
"Kakak mau buat janji ga sama Wonu?"
"J-janji apa?"
"Janji jangan nyalahin Tuhan atas semua yang akan terjadi kedepannya ya. Tuhan punya rencana untuk semua umatnya."
"Mmm satu lagi janji jangan sedih terus ya... Wonu ga mau lihat kakak dan yang lain sedih, apalagi kalau gara-gara Wonu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN DISEASE | SVT ✓
Genç KurguKeluarga Arkana Keluarga harmonis beranggotakan 13 cowo yang kata orang mereka itu tampan dengan kepribadian dan kelakuan berbeda-beda. Namun ada rahasia dibalik itu, salah satu dari mereka menyembunyikan penyakitnya dari semua saudaranya. "Kenapa l...