05. PEMILIK SUARA INDAH

1.2K 72 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai semua!!!

Sebelum baca part ini jangan lupa follow dulu yah💜

—play lagu favorit kalian untuk part ini!


'Dia yang paling ceria, adalah dia yang paling banyak menyimpan luka' — Galang Ganendra Adhitama


—05. PEMILIK SUARA INDAH

Angkasa menghentikan langkahnya di depan ruangan yang biasa di gunakan para murid untuk latihan bernyanyi. Angkasa terdiam saat mendengar suara seseorang sedang bernyanyi di saat sekolah sudah sepi. Cowok itu mengintip di balik celah pintu ruangan yang sedikit terbuka itu, seketika ia terdiam saat melihat perempuan yang selalu mengusik harinya itu, siapa lagi jika bukan Raya.

Angkasa tertegun saat mendengarkan suara Raya yang begitu halus dan merdu. Suara perempuan sangat bagus, tapi kenapa dia tidak ikut kelas vokal? Pikir Angkasa.

"Janji setia menjaga hatii~~~"

"Ehm!!" Angkasa berdeham lalu berjalan masuk ke dalam ruangan itu membuat Raya terkejut dan melotot pada Angkasa.

"Suara lo bagus, kenapa lo gak ikut kelas vokal?" tanya Angkasa.

"Buat apa?" tanya Raya malas.

"Siapa tau lo bisa jadi penyanyi kayak Rana saudari kembar lo," sahut Angkasa lalu duduk di atas meja di depan Raya.

"Gue udah punya segalanya kenapa harus jadi penyanyi?" tanya Raya dengan angkuh.

"Gue lupa kalau lo Nona pemilik Universe Company," kata Angkasa membuat Raya terdiam.

"kata om Dirga, lo yang bakal jadi asisten gue?" tanya Raya.

"gue sama Juan," ralat Angkasa, "adek lo bilang ke papa gue, kalau dia nggak sanggup harus ngurusin lo sendirian," lanjut Angkasanya menjelaskan.

Raya mendengus, keduanya kembali sama-sama terdiam.

"Gue gak bisa jadi penyanyi," ucap Raya dengan tatapan kosong, "Padahal itu impian gue dari awal," lanjut Raya.

"Kenapa?" tanya Angkasa sedikit penasaran dengan gadis misterius di depannya.

"padahal menurut gue suara lo lebih bagus ketimbang suara Rana," komentar Angkasa.

"Karena Rana," jawab Raya lesu, "Rana adalah anak kebanggaan papa sama nenek sihir itu dan dia nggak pengen gue bisa nyaingin dia, makanya dia berusaha untuk bisa melakukan hal yang gue bisa atau harus lebih dari gue," jelas Raya.

"Kenapa gak lo aja? Padahal suara lo bagus,"

"Karena gue pembangkang, bodoh dan gak berguna, gue juga lebih percaya sama mendiang Mama gue ketimbang papa sama nenek sihir itu. Sedangkan Rana? Dia anak yang penurut makanya papa membuat dia seperti anak semata wayangnya dan membuat Rana harus bisa semuanya," jelas Raya, entah mengapa ia nyaman bercerita masalahnya pada Angkasa yang ia cap sebagai musuhnya itu.

ANGKASA DAN RAYA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang