Assalamu'alaikum, apakah kalian Sudah siap untuk baca?
Kalo sudah siap yaudah gas aja guys!!
Ayo bantu 30 Vote + 30 komen!
******
"AAAAAAAAAAAA." teriakan itu keluar dari mulut Kayla. Tetapi ia merasa heran karena dia tidak merasakan badannya tertabrak oleh motor itu. Dan yang membuatnya heran kembali adalah ketika saat dia membuka mata ternyata dia sudah berada di pinggir jalan bukan di tempat di mana tadi Ia hampir saja tertabrak.
"Awsh," rintih nya kala melihat luka yang ada di telapak tangannya. Saat ia menengok ke belakang ternyata motor yang hampir menabraknya tadi ternyata tersungkur dan menabrak pohon besar yang ada di dekat taman itu.
Tiba-tiba saja ada tangan yang telah di lilitkan dengan sorban di depan muka nya. Kayla mendongak, ternyata dia adalah Habibie, ia kembali menundukkan kepalanya. "Ya Allah jantungku tidak aman." gumamnya dengan tangan di letakkan di dada.
"Mari saya bantu berdiri." Ucap Habibie lembut sembari menggerak-gerakkan tangannya yang telah dililit dengan sorban.
Kayla dengan ragu-ragu menerima uluran tangan Habibie dan segera bangkit dari duduknya. "Awsh," ia merintih kembali sebab luka nya Kembali mengeluarkan darah segar.
Habibie yang melihat itu segera merogoh saku yang ada pada jubah gamis nya dan mengeluarkan sapu tangan, kemudian ia memberikan nya kepada Kayla. "Ini, pakai saja untuk menutupi luka mu." Ucap Habibie sembari menyodorkan sapu tangan itu kepada Kayla.
"T-tidak usah, tidak apa-apa. Terimakasih ya," Tolak Kayla lembut seraya tersenyum manis
"Pakai saja agar darah nya tidak terus-menerus mengalir."
Dengan ragu Kayla mengambil sapu tangan itu dan segera melilitkannya di bagian luka yang ada di tangan nya. Setelah selesai ia mendongak, "Nanti saya kembalikan." ucap nya dan kembali memberikan senyum manisnya.
Habibie menjawabnya dengan anggukan kepala. "Luka mu lumayan banyak, juga terdapat beberapa memar di sekitar tangan mu, mau saya antar ke rumah sakit? Atau mau saya antar pulang?" Tawar Habibie.
"H-ha? E-emmm tidak usah, ini hanya luka ringan saja, biar nanti saya meminta Umma untuk mengobati luka ini. Dan lebih baik saya pulang sendiri agar tidak menimbulkan fitnah nantinya." jujur saja ia sedikit tersentak dengan tawaran Habibie yang tiba-tiba. Ia tersenyum kikuk mendengar tawaran tersebut, tapi di satu sisi ia tidak enak kepada Habibie, ia tidak mau merepotkan nya, lagipula ini hanya luka memar dan baret saja, dan jika nanti ia pulang diantar dengan Habibie bisa saja bukan, nantinya akan menimbulkan fitnah.
"Yasudah kalau begitu, maaf jika tadi saya mendorong mu lumayan kencang." Ucap Habibie merasa bersalah, ia menyatukan kedua lengannya meminta maaf.
Kayla tersenyum, "Tidak apa-apa, seharusnya saya berterima kasih kepada kamu karena telah menolong saya. Sekali lagi terimakasih ya." Ujar Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam [ON GOING]
SpiritualKAYLA NUR HABIBAH Itulah namanya, seorang gadis yang nyaris sempurna. Ada perasaan yang berbeda ia rasakan setelah ia bertemu dengan seorang Ikhwan di dekat lapangan sekolah nya. Ntahlah ia tidak tau perasaan apakah ini? Ia tidak bisa mendeskripsi...