Bab 2

402K 12K 121
                                    

Delapan tahun yang lalu dimana awal perjumpaan mereka itu terjadi....

Kia kesal karena sedari tadi dia memencet bel rumah sahabatnya itu, namun tak kunjung ada jawaban dari dalam dan daun pintu besar itu pun masih tetap tertutup rapat.

"Aduh ini anak ke mana sih! Apa dia lupa? Awas saja kalau sampai lupa!" Gerutu Kia di depan pintu rumah sahabatnya itu.

Ini adalah kali pertama Kia ke rumah sahabatnya itu. Baru satu bulan yang lalu-Yasmin-sahabat baru Kia itu pindah ke sekolahnya, kurang dari satu minggu mereka sudah bisa akrab dan mereka memutuskan untuk bersahabat. Mereka sekarang
tengah duduk di kelas dua bangku SMP.

Hari ini mereka telah sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah Yasmin, tapi entah kenapa sedari tadi Kia memencet bel bahkan sampai menggedor pintu rumah itu, tetap saja tidak ada jawaban dan hal itu membuat Kia jengkel.

"Bener tidak ya...ini rumahnya Yasmin?" gumam Kia. Gadis itu mulai ragu, apakah alamat yang dia tuju itu benar rumah Yasmin sahabatnya itu atau bukan.

Kia membalikkan badannya sambil merogoh tasnya, gadis itu mengambil handpone-nya dan menghubungi nomor sahabatnya itu. Dering pertama, masih tak ada jawaban, begitu pun didering kedua, ketiga, keempat, kelima dan sampai
sambungan itu terputus pun, teleponnya itu tidak juga diangkat oleh sahabatnya itu. Kia masih berusaha beberapa kali untuk menghubungi sahabatnya itu, sampai-sampai gadis itu tidak menyadari jika pintu besar itu telah terbuka. Terlihat seorang pemuda tampan sedang berdiri di depan pintu rumah itu sambil memerhatikan Kia yang tengah memunggunginya.

Pria itu memerhatikan gadis itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Postur tubuh Kia saat itu terbilang berisi, tidak kurus tidak pula gemuk. Postur tubuhnya terbilang bagus untuk anak yang masih duduk di bangku SMP, sampai-sampai pemuda itu tidak menyadari jika gadis itu adalah teman sekolah adiknya.

"Kamu menyebalkan Yasmin! Awas saja kalau nanti kamu pinjam buku catatanku, aku tidak akan mau meminjamkannya lagi sama kamu!" Racau Kia berteriak pada handpone-nya sendiri. Pemuda itu terkikik melihat tingkah lucu gadis itu.

'Oh, jadi gadis ini temannya Yasmin....' Batin pemuda yang ternyata adalah Kakak laki-laki dari sahabat gadis itu.

"Kamu cari siapa?"

"Ya Tuhan!" Kia menjengkit saat mendengar suara seseorang dari arah belakangnya.
Kia mengelus dadanya, gadis itu benar-benar terkejut dengan seruan pemuda itu. Pemuda itu memerhatikan Kia yang sedang mengelus dadanya, entah kenapa mata pemuda itu begitu tertarik dengan apa yang saat ini tengah dilakukan tangan
gadis itu pada dadanya sendiri.

'Damn! Dia terlihat begitu menggoda.... Ohh shitt! No Jonathan, no!' Umpat batin pemuda yang bernama Jonathan itu.

"Maaf aku mengagetkanmu," ucap Jonathan dengan sedikit mengontrol nada suaranya yang terdengar tercekat karena menahan gairahnya.

Ya, Jonathan Antonio Bandreza bergairah dengan seorang gadis belia yang ada di hadapannya saat ini dan hal itu membuatnya merutuki dirinya sendiri.

Kia tersenyum manis pada Jonathan. Hal itu sempat membuat Jonathan terpesona akannya.

"Gak papa kok, Kak. Oh iya, apa benar ini rumahnya Yasmin?" tanya Kia pada pemuda itu.

"Iya, aku kakaknya. Jonathan...." ucap Jonathan memperkenalkan diri pada gadis itu.

"Kiara...." ucap Kia menjabat uluran tangan Jonathan.

Kia sempat merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat menjabat uluran tangan Jonathan, jantung gadis itu berdetak tiga kali lebih cepat saat melihat senyuman memesona milik Jonathan itu.

I Hate You With My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang