Bab 3

298K 10.4K 74
                                    

Kia berjalan memasuki lobby kantor tempatnya bekerja, sudah hampir dua bulanan ini Kia bekerja di perusahaan Sanders Company sebagai Staf Administrasi Perusahaan yang dipimpin oleh CEO muda berbakat dan tampan yang bernama Adam
Sanders.

Diusianya yang terbilang cukup muda-21 tahun-Kia sudah bisa masuk di perusahaan sebesar ini karena nilai akademisnya yang melebihi nilai rata-rata. Dia adalah salah satu mahasiswi yang direkomendasikan oleh kampusnya untuk bisa bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan Sanders Company ini. Walaupun sebenarnya dia lebih ingin bekerja di perusahaan papanya sendiri, tapi kenyataannya berkata lain. Gadis itu tidak akan pernah bisa lagi menginjakkan kakinya di perusahaan itu dan di sinilah dia sekarang, di lobby gedung kantornya.

Langkah Kia terlihat sangat tidak bersemangat, semalaman gadis itu tidak bisa terlelap. Banyak masalah yang sedang dipikirkan olehnya dan bayangan pertemuannya dengan Jonathan kemarin pun selalu membayanginya, gadis itu benar-benar
berharap jika dia tidak akan pernah bertemu dengan pria menjijikkan itu lagi.

Kia menghela berat nafasnya. "Masalahku sudah banyak, kenapa dia juga harus kembali hadir di hidupku dan di dalam pikiranku?! Dia benar-benar membuatku lelah! Padahal aku hanya memikirkannya saja, tapi hal itu sudah hampir membuat semua energiku terkuras habis.... Dasar pria menyebalkan! Pria mesum! Pria menjijikkan! Kenapa aku harus mengalami semua ini, Tuhan?" gerutu Kia dengan suara pelan.

"Kia!" Seruan itu membuat Kia mengedikan bahunya ke arah sosok yang tadi menyerukan namanya.

"Mika, Sisil." Kia melihat kedua sahabatnya itu berlari menghampirinya.

"Ayo kita terlambat!" Seru Mika. Kedua gadis itu menggamit lengan Kia dan menariknya untuk mengikuti langkah cepat keduanya.

"Ehh, pelan-pelan." Kia tersaruk-saruk mengikuti langkah sahabat-sahabatnya itu.

"Ahh, tunggu!" Seru Mika saat melihat pintu lift itu akan tertutup, dengan cepat orang yang ada di dalam lift itu pun kembali menekan tombol open agar pintu itu kembali terbuka. Mika dan Sisil segera masuk ke dalam lift yang agak penuh dan sesak itu.

Kia masih setia di tempatnya berdiri, gadis itu terpaku menatap sosok yang ada di dalam lift saat ini.

Dia! Kenapa dia ada di sini! Batin Kia sambil menatap tajam sosok pria yang saat ini mengunci pandangannya itu.

Pria yang saat ini tengah ditatap tajam oleh Kia itu adalah orang yang tadi kembali membukakan pintu lift itu untuk mereka, pria itu pun saat ini tengah menatap Kia dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Gotcha! Ucap batin pria itu.

"Hey Kia. Sampai kapan kamu mau diam di situ, ayo masuk!" Seru Sisil. Sahabat Kia itu heran melihat Kia yang masih saja berdiri di depan pintu lift tanpa mau masuk ke dalamnya.

"Ayo Ki, cepat!" Kini Mika yang berseru dan seruan itu membuat Kia tersadar dari keterpakuannya.

"Aku naik tangga saja, lagian juga lift-nya penuh 'kan," ucap Kia berlalu ke arah tangga darurat tanpa memedulikan seruan sahabat-sahabatnya itu.

Pintu lift itu akhirnya tertutup karena orang yang ada di dalam lift itu pun tak mau menunggu lama lagi. Jonathan menatap langkah Kia sebalum pintu lift itu kembali tertutup.

Dia menghindarimu, Jo.... Ucap batin Jonathan.

"Ada apa sama gadis itu?" tanya Adam sahabat baiknya yang saat ini berada tepat di sebalahnya. Jonathan hanya mengangkat bahunya menjawab pertanyaan Adam, Mika dan Sisil pun hanya saling menatap heran satu sama lain.

I Hate You With My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang