Kia dan Sisil memasuki pintu lobby hotel berbintang itu dengan anggun, kedua wanita itu terlihat cantik dengan balutan gaun yang terlihat berkelas dan elegan. Pesta ulang tahun perusahaan tempat mereka bekerja itu terlihat sangat mewah. Banyak orang penting dan beberapa kolega besar perusahaan tempat mereka bekerja yang hadir di acara ini.
Dari jauh Kia melihat Jonathan dan Adam tengah bercengkerama dengan beberapa relasi bisnisnya. Pria itu terlihat begitu tampan dengan setelan tuxedo-nya. Kia memang tidak memungkiri jika pesona Jonathan itu masih bisa membuatnya terpesona, tapi sayangnya, rasa bencinya membuat dia selalu menepis perasaan yang timbul di dalam hatinya. Gadis itu tidak ingin kembali terjerat oleh pesona pria itu karena dia tahu nantinya dia pasti akan terluka lagi.
Kia dan Sisil melihat Mika, sahabat sekaligus keponakan dari bos besar mereka itu terlihat cantik dengan gaun biru dongkernya.
"Hai, Princess...." Sapa Kia dan Sisil pada Mika.
"Kia, Sisil!"
"Kalian sangat cantik.... Apalagi Sisil, pasti kamu yang makeover dia ya, Ki?" puji dan tanya Mika, Sisil tersipu malu.
"Iya dong siapa dulu Kia," ucap Kia sembari mengerlingkan matanya dengan nakal, dan hal itu membuat Mika tertawa akannya.
"Aku mau ambil minuman, kalian mau?" tanya Kia pada kedua temannya itu. Mika menggeleng. "Kamu Sil?"
"Tidak usah, nanti aku ambil sendiri saja...." Ucap Sisil sedikit tegang dan gugup, karena inilah kali pertama gadis itu mengikuti acara pesta sebesar ini.
"Aduh Sisil jangan tegang gitu kali, rileks aja, kamu cantik kok. Aku titip Sisil dulu sebentar ya, Mika...." Ucap Kia lalu pergi tanpa menghiraukan cibiran Sisil.
"Emangnya aku barang apa! Main dititip-tipin gitu ..." dengus Sisil kesal, Mika terkikik geli melihat wajah cemberut sahabatnya itu.
●●●●●
"Kamu cantik malam ini," ucap Jonathan yang entah sejak kapan telah berdiri tepat di samping Kia. Kia mengedikkan bahunya ke arah suara itu dan dia mendapati pria tampan itu tengah memerhatikannya dari ujung rambutnya hingga ujung kakinya. Entah mengapa tatapan yang diberikan Jonathan itu membuatnya tegang dan sedikit salah tingkah.
"Terima kasih," jawab Kia sedatar mungkin sambil mengambil salah satu gelas kecil minuman yang tersaji di atas meja itu.
Kia benar-benar merasa risih dengan tatapan yang diberikan Jonathan padanya. Tatapan pria itu seperti ingin melahapnya hidup-hidup. "Permisi, Pak saya duluan," ucap Kia sesopan mungkin sambil meninggalkan Jonathan yang sedari tadi tak henti-henti menatapnya dengan intens.
Baru beberapa langkah Kia meninggalkan Jonathan, tiba-tiba lengannya itu sudah dicekal oleh seseorang, dan bisa dipastikan orang itu adalah Jonathan. Jonathan mencekal lengan Kia dan menarik gadis itu untuk mengikuti langkahnya. Mau tak mau Kia mengikuti langkah pria itu sambil tersaruk-saruk.
"Ehh, Bapak mau apa?!" Tanya Kia dengan nada yang cukup tinggi. Ya, gadis itu sudah dilanda emosi. Kia benar-benar kesal dengan apa yang tengah dilakukan pria yang sedang menyeretnya saat ini.
'Apa-apaan sih dia ini!' Dengus batin Kia kesal.
Jonathan menyudutkan tubuh Kia di sudut tembok aula yang sedikit sepi. "Anda mau apa? Ini tempat umum!" Ucap Kia mengingatkan agar Jonathan tidak berlaku kurang ajar padanya di depan umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You With My Love
RomanceKetika cinta mengalahkan rasa benci, atau benci hanyalah sebuah alasan bagi cinta? -Jonathan Antonio Bandreza- dia adalah seorang player yang suka bermain dengan banyak wanita tanpa pernah menggunakan hatinya, namun bukan berarti dia tidak pernah ja...