🦋 ButterflyTau apa yang terjadi di rooftop? Mari kita flashback sejenak.
............................................Siang itu awan mendung mengelilingi langit seakan siap menurunkan rintikan hujan ke bumi. Sama hal nya dengan Reyna, awan mendungnya mengelilingi kehidupannya kembali. Siap menurunkan beribu ribu rintikan kesakitan melalui satu persatu orang orang di masa lalunya.
" Dyandra "
" Kau baik? Apa kau baru saja menangis? Lihat wajahmu, kau yang seperti ini membuatku ingin semakin memperburuk keadaan "
" Kau, apa yang kau lakukan disini? "
" Aku hanya ingin mengunjungi adik teman kecil ku saja. Ah sebenarnya tidak juga sih. Aku akan mengambil hak ku, kau tau kan? " Berbelit belit sekali jika berbicara
" Hak mu? Apa maksudmu? " Jelas Reyna tak mengerti, siapa yang mengerti jika dihadapkan dengan posisi seperti ini.
" Reyna, apa ketua geng mu itu tak memberitahu? Mulai sekarang sampai satu bulan kedepan kau adalah milikku. Kau harus menuruti semua perintah ku karena geng kalian kalah taruhan dengan geng kekasihku " Syok bukan main, ucapan perempuan didepannya ini berhasil membuat Reyna terbelalak.
" Kau kalau bicara jangan ngelantur dyandra. Mana mungkin haufan melakukan itu padaku " Kekeh Reyna tak percaya. Sekian banyak manusia di muka bumi ini, hanya satu manusia yang sampai sekarang Reyna percaya yaitu haufan. Mana mungkin lelaki itu mengkhianatinya begini.
" Apa kau bilang? Kalah taruhan? HAHAHA kapan schsky bisa ka - " Sekelibat ingatan saat malam dimana Reyna terjatuh dari motor dan membuat schsky kalah berhasil membuat reyna bungkam. Malam itu, demi apapun jangan katakan malam itu adalah malam taruhan itu dibuat.
" Eem? Kenapa terdiam? Sekarang baru sadar? Lucu sekali Reyna, hidup mu itu selalu tidak pernah bisa tenang. Lihat, aku tak menganggu mu saja kau sudah separah ini. Bahkan menjadi bahan taruhan, kalah pula " Ucapan itu jelas sekali bernada mengejek kondisi Reyna sekarang.
" Tak mungkin " Lirih Reyna, merasa tak percaya dengan ucapan orang di hadapannya ini. Tapi bukankah sudah jelas? Lagi pula tak ada alasan dyandra untuk berbohong mengenai hal ini.
" Aku suka sekali bersenang senang dengan mu. Tapi sepertinya tidak seru jika aku terus terusan membully mu yaa.. Lagi pula kita sudah cukup dewasa sekarang, aku cukup bosan untuk membully mu, karena itu sebagai gantinya kau tinggal menuruti 3 kemauan ku saja. Bagaimana? Menguntungkan mu sekali bukan? Alih alih satu bulan, kau hanya perlu menuruti 3 kemauan ku saja " Rasanya tidak mungkin bisa dipercaya seorang dyandra mengatakan hal ini. Mungkin jika ia pun hanya 3 hal yang harus reyna turuti, sudah jelas itu bukanlah hal yang mudah.
" Aku tak akan pernah sudi mengikuti kemauan mu " Geram Reyna kemudian hendak beranjak dari tempatnya
" Kau tau ini taruhan Reyna. Jika kau tak mau melakukannya. Tak masalah bukan jika sahabatmu itu, orang yang selalu bersamamu dulu. Gadis kecil yang selalu menunggu bersama mu di depan pagar sekolah, menggantikan taruhan mu ini? "
Ucapan dyandra sukses menghentikan langkah Reyna. Kini Reyna tak bergeming, sesenti pun tak bergerak dari tempatnya. Mengepal kuat kuat kedua tangannya seakan tangan tersebut adalah pelampiasan amarahnya saat ini.
" Keinginan pertamaku, .... "
.
.
.Dyandra keluar dari rooftop tersebut diikuti oleh Reyna, namun baru saja melangkah keluar tarikan kuat pada rambut panjangnya Reyna rasakan.
Ia diseret kembali ke rooftop tersebut dan seketika tendangan kuat ia rasakan pada perutnya
Dugh
" Sialan apa yang kalian lakukan " Kesal Reyna pada sekelompok geng yang sudah tak asing lagi seantero bina bangsa

KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
Teen FictionReyna seorang remaja perempuan yang tak pernah mengenal kebaikan semesta. 17 Tahun ia hidup tak ada satupun rumah yang dapat ia singgahi. Kata orang, anak adalah anugerah terindah dari Tuhan dan hadiah paling menakjubkan dari semesta. Lalu kapan me...