Happy reading
Midoriya sedang memasak di dapur dengan tenang, tanpa ngangguan 3 biang kerok, dan 4 buah hati tercinta.
srek
"dada Shu lapal" kata anak kecil bersurai putih memengang apron Midoriya, Midoriya tersenyum kecil melihat salah satu buah hatinya sudah terbangun. Todoroki Shu anak ke dua, berusia 4 tahun memasukki taman kanak-kanak bersama saudara lainnya. Memiliki surai putih, iris hijau kebiruan. Sifat Shu sangat mirip dengan gudang sperma ayahnya pendiam namun, kadang bisa di bodohi.
Midoriya berjongkok lalu mengusap kepala Shu pelan.
"Bangunkan kakak dan adik mu dulu jangan lupa sikat gigi okay ?"kata Midoriya pelan, Shu mengangguk lalu dengan santai melakukan apa yang di suruh oleh dada nya.Midoriya kembali fokus memasak.
Hug
pelukkan tiba-tiba dibelakangnya dan sudah Midoriya pastikan siapa pelakunya. Yap betull sang ayah dari Shu, Todoroki Shouto memeluk Midoriya dan menaruh kepalanya dibahu Midoriya.
"Masak apa ?"tanya Todoroki pelan.
"Aku hanya memasak miso untuk sarapan. Cuci muka mu dan gosok gigi mu sebentar lagi kamu ada patroli" kata Midoriya masih fokus memasak, Todoroki mengecup leher Midoriya membuat Midoriya dengan refleks memukul kepala Todoroki dengan centong yang ia pegang."Jangan berbuat yang aneh-aneh ! Anak-anak sebentar lagi bangun cepat siapkan diri mu Todoroki Shouto" kata Midoriya. Todoroki pasrah melepaskan pelukkannya dan berjalan dengan santai menuju kamar mandi dengan benjol dikepalanya.
DRUAAAAARRRRR
" Hah" helang napas Midoriya yang sudah dipastikan pelaku ledakkan dipagi hari tentu saja duo ayah dan anak atau tepatnya dou Bakugou.
"SHINEEEEEEE KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBANGUNKAN KU !!!"Seru Bakugou membuat satu rumah ribut.
"DADA ! KENAPA KAMU MENYURUH SHUU SIALAN UNTUK MEMBANGUNKAN KUUU" seru Juntaro. Bakugou Juntaro anak pertama, berusia 4 tahun sifatnya 11/12 bakugou memiliki surai pirang Bakugou dengan iris hijau khas Midoriya."Daripada kalian berisik CEPAT BERSIAP-SIAP !" seru Midoriya membuat duo Bakugou kaget tidak biasanya Midoriya marah. Biasanya Midoriya sangat lembut dan tersenyum namun yang mereka lihat Midoriya sangat galak dan pemarah.
"Dada ! papa Tomu gawat !" seru dua anak kecil berlari menghampiri Midoriya. Shigaraki Shin dan Shigaraki Kon anak ke 3 dan ke 4 berusia 4 tahun. Shin memiliki surai biru ke abuan dan iris merah sedangkan Kon memiliki surai hijau dan iris hitam sifat mereka di depan dada mereka sangat manis bagaikan gula tetapi, jika dadanya tidak ada beuh sangat brutal melebih ayah mereka.
Midoriya mematikan kompor lalu bergegas menuju Shigaraki. Shigaraki lemas dikamar mandi.
"Ada apa Tomura-kun" kata Midoriya cemas mengangkat tubuh Shigaraki dengan pelan sedangkan di pojok terdapat tatapan kesal ke arah Shigaraki.
"Aku tidak tau" kata Shigaraki pelan lalu menduselkan pipinya ke dada Midoriya membuat hawa disana menjadi panas dingin."Jangan manja. Jika kamu sakit tinggal ijin saja dan bantu aku merawat anak-anak"kata Midoriya dingin membuat Shigaraki menengang. Shu, Juntaro, Shin, dan Kon memandang kagum Midoriya yang bisa mengangkat Shigaraki yang sama besarnya dengan kedua papa mereka yang lain.
"Ck ck ck kalian ini ! Bisakah kalian tenang 1 hari saja !? Kalian membuat kepala ku sakit ! Aku mau keluar untuk beberapa hari ! Jangan cari aku" kata Midoriya melepaskan apron nya dan menuju kamarnya dan ketiga suaminya.
"DEKU KENAPA !? "seru Bakugou auto berlari menyusul Midoriya.
"Berisik !" seru Midoriya melempar Bakugou dengan quirk telekinesis, Bakugou terhantam di dinding menatap Midoriya semakin tidak percaya. Todoroki memasuki kamar mereka melihat kondisi Bakugou yang menempel di dinding hanya meringgis."Izuku katakan saja baik-baik, jangan pergi jika kamu pergi siapa yang memasak ? mengurus anak-anak ? membersihkan rumah selagi kami bekerja" kata Todoroki membuat Midoriya makin naik pitang dan meninju Todoroki hingga menempel di dinding bersebelahan dengan Bakugou.
"Kamu kira aku pembantu hah !? Itu urusan mu bukan urusanku !" seru Midoriya semakin cepat memasukkan bajunya.
"Dada jangan pergi !" seru Juntaro, Shu, Shin dan Kon berlari ke arah Midoriya.
"Kami mau ikut dada saja ! Papa Katsu, papa Sho, sama papa Tomu tida bisa diharapkan ! Papa mau kami mati ditangan mereka ?"tanya Shin dengan mata berbinar di ikuti oleh saudaranya yang lain. Midoriya menatap mereka acuh tak acuh."Kalian di rumah saja. Aku hanya pergi 2 hari, jii-chan kalian sakit jadi dirumah okay ? Dada tidak mau kalian tertular" kata Midoriya lembut mengusap kepala ke empat anaknya.
'Tidak mau hiks dadaa" tangis mereka pecah tidak mau berpisah dengan dadanya tercinta dan harus tinggal dengan ketiga monster yang merangkap menjadi papa mereka padahal mereka lebih rela jika papa mereka adalah Dabi atau Kaminari yang lebih bisa mereka andalkan."Hah, kalian tidak boleh menangis baiklah dada akan menjenguk jii-chan kalian dan membawanya ke rumah sakit okay ? Hanya 1 hari saja" kata Midoriya dijawab anggukkan pelan ke empat anaknya.
"Izuku" suara lirih Shigaraki berusaha berjalan meski badanya sangat lemas.
"Kamu makan apa semalam sampai muntah-muntah ?"tanya Midoriya menatap Shigaraki penuh selidik."Aku hanya makan masakkan bidadariku" kata Shigaraki yang masih sempet sempetnya gombal. Midoriya sedikit tersipu lalu memalingkan mukanya.
"Lebih baik kalian bersiap aku akan pergi." kata Midoriya.
TBC
hahaha spesial chapter karena nunggu chapter kemarin ampe 200 vote. ternyata banyak sider yah hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Your Reliance
FantasíaMidoriya Izuku sang penerus one for all diculik oleh Shigaraki Tomura dipusat pembelanjaan Kiyashi. Apakah yang akan terjadi ? Apakah Midoriya diselamatkan oleh All Might ? Bagaimana nasib Midoriya saat berada di villain Alliance ?