sesuai dengan rencana Jaemin hari ini Jaemin akan pergi ke Jeju selama beberapa hari.
"kau yakin ingin menemui nya?" tanya Jeno yang juga ikut bersama dengan Jaemin ke Jeju.
"tentu saja karena hanya dia yang tahu apa yang dilakukan yn."
"terserah kamu Jaem, aku hanya ikut alur kamu saja, kalau itu yang terbaik buat kamu yaudah aku dukung."
seketika wajah Jaemin tersenyum sumringah lalu mencium wajah Jeno.
"aigoo~kamu memang sahabat aku dan sekaligus sepupu ku yang baik."
"yak aku lagi nyetir jangan seperti ini." protes Jeno.
"iya maaf tapi hari ini aku sangat senang."
"senang kenapa?" tanya Jeno yang penasaran.
"baru kemarin malam aku bertemu dengan yn, dan perasaan aku senang bertemu dengan nya walaupun hanya sebentar."
Jeno melihat wajah sendu Jaemin saat Jaemin menceritakan tentang yn walaupun mereka sempat pacaran itu hanya sebentar.
"sudahlah jangan sedih seperti itu aku yakin yn masih punya perasaan yang sama seperti kamu."
"hm aku harap juga seperti itu."
🐰🐰🐰
sedari tadi yn yabg gelisah karena dia bingung harus memilih bekerja sebagai sekretaris Mark atau hanya membantu kedua orangtuanya menjual ayam goreng.
"aish Mark?! Padahal aku belum siap untuk jadi sekretaris kamu tapi mau bagaimana lagi, aku harus bantu mama sama papa apalagi kebutuhan juga semakin banyak."
perasaan yang sangat gusar ada pada yn sampai dia tidak sadar jika Mark masuk kedalam kamarnya dengan penampilan jas yang dia kenakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"kamu belum siap juga?" tanya Mark yang melihat yn yang sama sekali belum berdandan.
"oh Mark, kamu kok bisa kesini?"
yn yang bingung karena melihat Mark masuk kedalam kamarnya.
"tentu saja aku ingin menjemput kamu, bukannya kemarin malam itu kamu bilang mau bekerja dengan ku?"
Mark menghampiri yn dan tersenyum melihat yn sembari berbisik di telinga yn.
"jangan lupa dandan yang cantik hm, kamu itu adalah sekretaris ku."
"i..iya."
yn yang gugup lalu Mark keluar dari kamar yn, yn pun menghelai napas setelah itu, dia masih merasa belum siap untuk bekerja dengan Mark tapi mau bagaimana lagi dia sangat membutuhkan uang untuk membantu kedua orangtuanya, sampai pada akhirnya yn menghubungi Haechan karena hanya dialah sahabat dekat Mark.