Chap 14~Rumor

170 27 10
                                    

Typo✌

Happy Reading

=======💓💓💓💓💓

Jennie mengendap ngendap masuk kedalam apartemennya dan hendak menuju kekamarnya yang berada dilantai dua.

Ia bersyukur karena saat ia pulang, ruangan tamu yang dilewatinya kini tampak sepi. Sepertinya Ayah dan Ibunya sudah tidur lelap, pikirnya. Hingga suatu suara terdengar, yang membuatnya menghentikan langkahnya seketika.

"Ekhem...!!"

"Eh, Ayah??" ucap Jennie sambil nyengir kikuk, setelah menyadari ternyata Ayahnya kini telah berdiri di belakangnya.

"Kau tahu sekarang sudah jam berapa?" tanya Tn. Kim.

Jennie pun melirik kearah jam dinding diruangan itu. "J-Jam 12, Ayah," jawabnya kemudian dengan perasaan takut.

"Hmm...bagus ya, anak gadis pulangnya tengah malam begini?" sindir Tn. Kim.

"Maaf, Yah," jawabnya sambil menunduk.

"Kamu belajar kelompok atau ngapain sih? Kok bisa sampai malam seperti ini baru pulang, huh?"

"Itu...anu...tadi...soal-soalnya susah semua, jadinya baru selesai pas jam 11 malam," bohong Jennie.

Tn. Kim tampak mendengus kesal, ia berusaha menahan emosinya pada putri semata wayangnya itu. "Ya sudah, kalau begitu sekarang cepatlah masuk kekamar sana dan cepatlah tidur! Besok pagi kau kan harus sekolah."

"I-Iya, Ayah. Aku pamit kekamar dulu, Yah. Selamat malam," ucap Jennie lalu buru-buru menaiki anak tangga.

Tn. Kim menatap punggung putrinya dengan perasaan khawatir. "Putriku sudah beranjak dewasa, dan sebentar lagi dia pasti akan merasakan yang namanya jatuh cinta. Hh...kuharap dia bisa mendapatkan pacar yang baik dan menyayanginya dengan tulus," batin Tn. Kim.

***

Yoongi yang baru memasuki kamarnya, langsung melemparkan mantelnya asal keatas kasur dan langsung merebahkan dirinya.

"Kau kenapa? Kok wajahmu kusut begitu? Apakah kencanmu dengan Jennie gagal?" pertanyaan beruntun dilontarkan oleh Jimin yang saat ini sedang asik menonton film di laptop sambil mengemil camilan.

"Nggak kok, nggak gagal!"

"Lah terus kenapa?"

"Aku kesal karena Jennie itu susah dibilangin."

"Susah dibilangin apaan emangnya?" mode kepo Jimin pun mulai on.

"Aku suruh dia untuk menjauhi Hoseok, tapi dia tidak mau."

"Ah, aku juga sebenarnya tidak suka melihat Jennie malah dekat dengan si Hoseok yang telah menjelek jelekkan nama kita itu. Tapi ya mau gimana lagi, kalau bukan karena kau yang saat ini menyukai gadis itu, aku pasti sudah membuatnya keluar dari sekolah," ucap Jimin.

"Apa jangan-jangan Jennie suka pada Hoseok?" Yoongi mengira ngira.

Mendengar itu, Jimin malah terkekeh geli. "Jadi kau cemburu ya?"

Yoongi enggan menjawab dan hanya memasang wajah cemberut.

"Kurasa Jennie tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Mungkin dia itu hanya kasihan pada Hoseok karena tadi pagi murid-murid telah menganiayanya," lanjut Jimin.

"Tau ah! Pusing! Aku benar-benar tak mengerti Jennie!" ucap Yoongi sambil mengusak rambutnya frustasi.

***

Keesokkan paginya disekolah, para murid tampak berkumpul didepan sebuah mading dan tengah membicarakan suatu hal yang serius terkait dengan foto-foto yang kini terpajang dimading tersebut.

Me & Four Princes (YoonNie) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang