Kesempatan

2.5K 167 20
                                    

Alangkah baiknya, follow dulu bisa kali!

Buat yang baru baca, selamat datang di ceritaku yang penuh ketidakjelasan!
Semoga kalian suka, dan betah!

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Happy reading 🤗

————••————

Naya yang berada di meja makan, terus melihat Ken yang sedang ada dihadapannya. Dia hanya ingin tahu, apa yang Ken konsumsi sampai-sampai bisa pintar kimia.

Ken yang menyadari bahwa dirinya sedang diperhatikan, dia berdehem. "Gausah gitu ngeliatnya! Nanti lo malah jatuh cinta!"

"Najis!"

"Ngapain ngeliatin gue?" tanya Ken.

"Gue cuma mau tau aja, apa sih yang lo konsumsi? Kok bisa bikin lo pinter kimia?"

"Lo mau tau apa yang gue makan?" Naya mengangguk antusias.

"Makan tai sapi. Behhh dijamin!" ucap Ken dengan ekspresi yang meyakinkan.

"Dijamin langsung pinter?" tanya Naya.

"Dijamin goblok!" sahut Ken. Mendengar itu, raut wajah Naya langsung kecewa.

"Udah, habisin tuh sarapannya!" titah Ken.

Ken yang sudah dengan sarapannya, segera bangkit dan mengambil kunci motor. Naya yang melihat itu, dengan segera ia menghabiskan makanannya. Dengan tergesa-gesa ia menyamai langkah Ken yang menuju keluar rumah.

"Ngapain?" tanya Ken melihat Naya yang berada disebelahnya.

"Mau berangkat sekolah bareng sama lo." sahut Naya.

"Kemana si Alex?" tanya Ken.

"Dia lagi ke Amsterdam selama satu minggu."

'Itu berarti selama seminggu Naya ga sama Alex? Ini kesempatan gue buat deketin Naya. Dan setelah Naya jatuh ke dalam pelukan gue, balas dendam gue bakalan berjalan lancar. Karena Naya adalah akses untuk balas dendam.' gumam Ken dalam hati.

Melihat Ken yang melamun dan sesekali memperlihatkan senyum devil nya, Naya dibuat bingung. "Kok bengong? Lo ga mau berangkat bareng gue? Yaudah kalau git—"

"Naik!" titah Ken.

Ken melirik kaca spion. Dapat terlihat, paha mulus Naya terpampang jelas. Tiba-tiba Ken melepas jaket yang ia kenakan dan memberikan kepada Naya tanpa sepatah kata pun.

"Buat apa?" tanya Naya bingung.

"Tutupin paha, lo. Gue ga mau pas dijalan nanti, banyak yang ngeliat paha lo itu!" kelas Ken.

"Cielah posesif banget sih jadi kakak." ucap Naya yang mengulum senyum.

Ken mengabaikan perkataan Naya. Dan melajukan motornya dengan cepat. Membentang padatnya kota. Ken hanya tidak ingin, orang lain akan melihat aset Naya.

Keduanya kini sudah sampai di parkiran. Banyak pasang mata yang menatap mereka. Ntah apa hubungan mereka, tapi memang seperti sepasang kekasih. Begitulah kira-kira pikiran banyak orang.

"Nanti pulang sekolah ke toko seragam langganan gue." ucap Ken yang baru saja turun dari motornya.

"Ngapain?"

"Beli rok baru buat lo."

"Emang rok gue, kenapa?" Naya menatap Ken dan roknya bergantian.

"Terlalu pendek." sahut Ken cepat.

NAKENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang