Big baby

2.2K 130 3
                                    

Yang belum follow, follow dulu yuk!

Selamat menikmati ketidakjelasan cerita ini....

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Happy reading 🤗

---••---

Semua tengah sarapan pagi bersama. Tapi Naya tak ikut serta. Naya sangat malas untuk duduk berdekatan dengan pembunuh sang papa.

"Pa, Ma. Aku sama Naya berangkat ya." pamit Ken mencium punggung tangan William dan Michel.

Naya hanya berpamitan kepada Michel tidak berpamitan kepada William.

"Sayang, kok ga pamit sama papa?" bisik Ken.

"I-itu. Naya-"

"Ayo berangkat, takut keburu telat."

Mereka berdua berangkat ke sekolah dengan perasaan yang baru. Sama-sama saling mencintai. Tak ada lagi benci di hati mereka.

∞∞∞

"Hari ini Ken ujian?" tanya Naya sesaat sebelum keduanya berpisah untuk memasuki kelas masing-masing

"Iya. Kenapa?"

"Naya cuma nanya aja. Semangat sayang!"

Ken tersenyum mendengar itu. Sangat terdengar tulus. "Cuma ngucapin semangat doang?" Ken memajukan wajahnya sangat dekat dengan wajah Naya.

'Terus harus ngapain? Cium?' batin Naya was-was.

Cup

Naya mencium singkat bibir Ken. "Kok dicium?" tanya Ken memundurkan wajahnya dan memegangi bibirnya yang baru saja Naya cium.

"T-terus diapain? Ken minta cium kan?" tanya Naya menyakinkan.

Ken yang mendengar itu hanya bisa tertawa renyah. "Kepala aku maju, karena mata aku kemasukan debu, sayang. Aku mau kamu tiupin."

Pipi Naya memerah. Naya malu dengan apa yang dia lakukan tadi. Bagaimana bisa dia berpikir bahwa Ken ingin dicium?

"Sayang Naya banyak-banyak." ucap Ken. Karena Ken sangat gemas dengan gadis dihadapannya ini, Ken meremas tangan Naya.

"Naya juga sayang Ken."

"Masuk sana!" pinta Ken sedikit mendorong tubuh Naya.

Naya tersenyum dan menurut. Dia langsung pergi menuju kelasnya.

"Bismillah calon istri!" ucap Ken.

∞∞∞

"Anjir banget tuh soal ujian! Mana gue kagak tau bahasa Inggris!" keluh Mark seusai ujian tadi.

"Makanya belajar!" timpal Nathan.

"Gue udah belajar. Tapi dipikiran gue cuma ada Bella."

"Bella? Cewek yang mana lagi?" tanya Nathan kesal menghadapi sikap playboy Mark.

"Yang gue bawa ke hotel tadi malam." sahut Mark santai.

"Udah lo unboxing?" tanya Nathan.

"Belum sempat. Tapi sabilah nanti malam gue unboxing."

"Emang lo udah ada persiapan buat besok?" tanya Ken sinis.

"Besok? Ada apa?" tanah Mark tak tahu.

"Besok ujian matematika, goblok!" Nathan memberi pukulan ringan kepada Mark.

NAKENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang