Aku membunuhnya

2.2K 142 6
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!

HAPPY READING 🤗

———••———

Dira menyambut kedatangan Naya, Ken, dan Lena dengan hangat. Dira menghidangkan beberapa hidangan yang Ken sukai.

Ken dan Lena disediakan minuman spesial, tapi tidak dengan Naya. Hal itu tidak terlalu dipikirkan oleh mereka. Tapi, tak lama setelahnya, kejanggalan mulai terjadi.

"Kok gue pusing sih? Ngantuk banget." keluh Lena.

"Aarrgh" erang Ken. "Gue ngantuk banget."

"Kalian kenapa?" tanya Naya polos.

"Gue yakin, lo pasti ngasih sesuatu kan di minuman itu?" tuding Ken pada Dira.

Dira tersenyum licik kepada Ken, "Kalau iya, kenapa?"

Lena yang sudah tidak kuat dengan rasa kantuknya pun terlelap.

'Ken, lo ga boleh tidur. Naya butuh lo sekarang' batin Ken menatap Naya sendu.

"Alex!" panggil Dira.

Naya langsung menoleh kearah Alex yang tengah berdiri diambang pintu kamar tamu dengan telanjang dada.

"Aku mohon, jangan lagi!" mohon Naya yang terduduk lemas dan tangganya masih dicekal oleh Dira.

"Kalau kamu ga mau aku main kasar, sukarela dong sayang." ucap Alex yang terdengar menjijikkan di telinga Naya.

"Jangan sentuh Naya!" peringat Ken.

Alex mendekati Naya dan memeluknya. Sungguh, itu adalah hal yang menjijikan. "Gue sekarang udah nyentuh dia. Lo mau apa?" ucap Alex menantang.

Ken tidak tertidur, karena dia hanya meminum sedikit. Tapi itu mampu membuatnya sangat mengantuk dan lemas.

"Lepas! Aku ga mau!" Naya memberontak di dalam pelukan Alex.

"Sayang, kamu membangunkan sesuatu dibawah sana. Lebih cepat, lebih baik bukan? Ayo selesaikan diatas ranjang!" Alex menarik rambut Naya dengan kasar.

"Aawhhhhh" rintih Naya tertahan.

"Jangan sakiti Naya. Tangan kotor lo itu ga berhak nyentuh Naya!" ucap Ken lirih.

"Ga berhak? Gini maksud lo?" Alex memeluk Naya dan mengecup setiap inci leher Naya. Itu terlihat jelas di hadapan Ken.

"Berhenti.." ucap Naya getir dan air matanya terus menetes.

'Ken, lo harus kuat. Naya benar-benar butuh bantuan.' batin Ken menyemangati dirinya sendiri.

"Arrgghh..." erang Alex ketika Naya menggigit lengan Alex. Dengan sekuat tenaga Naya berlari keluar. Tapi nihil! Semua pintu dan jendela sudah di kunci.

Alex semakin mendekat, Naya semakin melangkah mundur menjauhi Alex. Hingga tidak ada lagi celah untuk menghindar. Naya menggeleng pelan, berharap Alex tidak mendekatinya lagi.

Plak

Tamparan keras Naya terima dari Alex. Tamparan itu benar-benar keras, sehingga kepala Naya terbentur meja. Bibir Naya bergetar, dia tak sanggup mengatakan apapun lagi.

"Kan aku udah bilang. Nurut! Kamu dengar ga jalang?!" Alex menarik rambut Naya dengan kasar, seperti akan rontok.

Naya mendongak dan terlihat bahwa keningnya mengeluarkan darah.

"Ikut aku!" seperti tak punya hati, Alex menyeret Naya dengan menarik rambut Naya.

Ken benar-benar tak kuasa melihat itu semua. Ken mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa membantu.

NAKENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang