Cinta atau balas dendam

1.7K 116 22
                                    

Happy reading 🤗

———••———

Naya hanya diam sepanjang perjalanan menuju sekolah bahkan sampai di sekolah, Naya masih terdiam. Ken yang merasa aneh, menempelkan punggung tangannya di kening Naya.

"Ga panas, ga dingin." ucap Ken.

"Maksud Ken, apa?" langkah Naya terhenti dan menjauhkan tangan Ken dari keningnya.

"Lo kenapa, Nay?" tanya Ken sedikit membungkuk untuk mensejajarkan tingginya dengan Naya.

"Naya gapapa." sahut Naya lirih.

"Beneran nih?" Naya hanya mengangguk.

"Oh iya, gue punya sesuatu buat lo." Ken membuka tas miliknya dan meraih sesuatu.

"Apa?"

"Gue punya cokelat. Lo suka cokelat kan?" Naya mengangguk antusias.

Ken menyodorkan cokelat itu kepada Naya. Tapi saat Naya akan mengambilnya, Ken tak jadi memberikan cokelat itu.

"Issshhh...."

"Ga semudah itu! Ada syaratnya!" ucap Ken sambil menaikkan alisnya.

"Apa?"

"Kiss me, babe!" pinta Ken menunjuk bibirnya. Sontak mata Naya terbelalak mendengar itu.

Naya mengedarkan pandangannya ke sekitar. Bagaimana jika ada yang melihat? Kenapa laki-laki dihadapannya ini begitu mesum? Di tempat umum saja ingin melakukan hal tersebut.

"Mumpung lagi sepi, sayang." ujar Ken.

"Kalau gitu, Ken tutup mata!" pinta Naya.

"Tapi beneran cium ya?"

"Iya Ken, sayang." Naya menekankan nada bicaranya.

'Sumpah demi apa? Naya manggil gue sayang?'

Ken pun menutup matanya dan mulai memonyongkan bibirnya. "Tapi, cokelatnya mana, dulu!" pinta Naya.

Ken langsung memberikan cokelat itu kepada Naya dan kembali menutup matanya dan jangan lupakan bibirnya yang tengah monyong.

Naya terus mengedarkan pandangannya, karena takut ada yang melihat. Saat Naya hendak mendaratkan bibirnya di bibir Ken, Naya melihat Mark dari kejauhan. Naya pun melambaikan tangannya dan memberi kode agar Mark mendekat ketempat dirinya dan Ken berada.

Mark segera mendekat dan Naya memberi kode lagi agar tidak berisik. "Lama banget sih?" keluh Ken yang sudah menunggu lama.

"Sabar,"ujar Naya.

Naya mengisyaratkan kepada Mark untuk mencium bibir Ken. "Gue? Cium nih orang?" ucap Mark yang tak mengeluarkan suara. Hanya bahasa bibir saja. Naya mengangguk dan di acungkan jempol oleh Mark yang menandakan setuju.

Ken masih setia memonyongkan bibirnya sambil menutup mata. Mark yang melihat itu sangat geli. Dengan perlahan, Mark mendekatkan wajahnya dengan wajah Ken.

"Setan!" umpat Ken memukul kepala Mark saat dirinya membuka mata.

"Anjir lo, Ken."

"Lo ngapain? Mau cium gue?"

"Najis! Sebenarnya gue cuma nurutin apa mau Naya." jelas Mark.

"Sekarang Naya dimana?" tanya Ken ketus.

"Udah balik duluan ke kelasnya."

Ken merasa geram sehingga tangannya tergerak untuk mencakar wajah Mark. Tapi Ken masih bisa menahan emosinya.

NAKENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang