Kabar Kematian Haikal

695 38 2
                                    

Hayo yang masih belum follow, ketahuan nih ye....


Buat yang suka sama cerita ini tapi gak follow, vote, dan komen. Lalu bagaimana aku bisa semangat tanpa apresiasi dari kalian?

Para pembaca yang dirahmati author, harap follow, vote, dan komen. Ya itung-itung bayar tiket masuk.

• Follow

• Follow

• Follow

• Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Happy reading🤗

———∞———

Tiga puluh menit telah berlalu, Lena dan Wina mulai merasa jenuh menunggu di kamar Naya tanpa adanya tuan rumah. Wina membolak-balikkan tubuhnya diatas ranjang, sedangkan Lena melihat-lihat buku novel koleksi Naya.

"Naya ngapain sih? Lama banget." ujar Wina menatap langit-langit kamar.

Tapi Lena tak menjawab ucapan Wina yang menurutnya adalah kalimat retoris.

"Maaf lama, gue masih nyiapin makanan." tiba-tiba saja Naya masuk dengan nampan ditangannya yang berisi minuman dan makanan.

"Kita cuma mampir, bukan mau numpang makan." sahut Lena merogoh tempat pensil Naya.

Naya yang panik langsung menaruh nampan yang ia pegang di meja samping ranjang.

"Ayo makan dulu. Gue udah susah-susah buatnya." Naya menarik tangan Lena untuk menjauhkannya dari tempat pensil itu.

"Susah apaan, orang ini bubur instan." Naya langsung menatap Lena dengan sinis karena berkata terlalu jujur.

"Apa?" tanya Lena menatap balik Naya sambil mengaduk bubur yang Naya bawakan.

"Tapi kan gue ada usaha buatin makanan."

"Mending makan, emm daripada debat." ucap Wina belepotan karena mulutnya penuh.

"Kita kesini mau ngomong sesuatu." mendengar ucapan Lena, Naya tak jadi mendudukkan bokongnya di dekat Wina.

'Apa mereka udah tau tentang kehamilan gue?' perasaan Naya menjadi tak karuan.

"Mau ngomong apa?" tanya Naya berusaha tenang.

"Lo dekat sama Haikal?" tanya Wina, lalu naya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Tapi cuma sebatas teman." jawabnya.

"Emm itu Haikal...." Wina memang sengaja menggantung kalimatnya karena merasa ragu untuk mengutarakannya.

"Emang Haikal kenapa?" tanya Naya yang mulai penasaran karena ekspresi wajah Wina yang tak biasa.

Lena dan Wina saling menatap satu sama lain. Wajah Wina terlihat sedikit ragu, namun tidak dengan Lena. Gadis itu justru masih tetap dengan wajah datarnya.

"Haikal meninggal. Ditemukan tewas di toilet sekolah." ujar Lena yang membuat Naya menjatuhkan bokongnya di disebelah Wina karena terkejut.

Wina langsung merapatkan duduknya dengan Naya dan merangkul Naya.

"Lo gak ada sangkut pautnya kan?" tanya Lena mengintrogasi.

"Len, lo apa-apaan sih?!" tegur Wina.

"Gue cuma tanya, emang salah?" Lena tak terima dengan teguran Wina.

NAKENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang