Keputusan Jaiden untuk menyelinap ke Greamor menjadi bahan perbincangan. Sebagai seorang pemimpin dan laki-laki sejati Jaiden harus bertanggung jawab dengan keselamatan seluruh penduduk Eqouya tanpa harus mengorbankan seorang Hunter.
Awalnya, Elijah menolak syarat dari Jaiden untuk tetap setuju dengan usulan Laura mencari bahan penelitian sampai ke Greamor. Namun, bukan hanya Elijah saja yang memiliki pendirian teguh, mewarisi watahnya, Jaiden pun sama. Dia lebih mati di medan perang daripada membusuk di penjara.
“Ula(ibu) percaya dengan keputusan kamu. Pulanglah dengan selamat, keselamatan negeri bergantung pada dirimu, Anak Muda.” Elena, wanita yang sudah melahirkan Jaiden dua puluh enam tahun silam memberikan restu.
Sejak keputusan diambil, semua tidak tinggal diam. Para Hunter akan mengawal perjalanan Jaiden sampai di perbatasan The Fantastical Botanical Park. Sebuah taman buatan Eqouya tepat di bantaran The Infinite Canal. Berbeda dengan Greamor yang memiliki The Hidden Park, hutan belantara yang menjadi batas wilayah serta berfungsi sebagai batas aman wilayah tersebut.
“Merterina, Ula! Restumu sangat berarti buatku.” Sementara itu, Elijah hanya melihat interaksi istri dan anaknya dari jauh.
Jaiden membungkuk, setelah Elena mengecup ubun-ubun anak lelakinya, Jaiden pergi dan mulai menghilang dari istana pemerintahan Eqouya menuju ke Laboratorium darurat di mana tim peneliti beserta Hunter mempersiapkan kepergian Jaiden ke Greamor.
Sesampainya di Laboratorium, Laura, gadis itu terlihat cemas dan berkali-kali meminta maaf karena usul darinya membuat Jaiden harus pergi sendiri ke Greamor.
“Tidak perlu minta maaf sama sekali, ini keinginanku. Kalian tunggu saja dan persiapkan semuanya di sini. Begitu mendapatkan data tentang asal usul blatta saya langsung kembali.” Jaiden mengambil sejumlah persiapan yang akan dia bawa sebagai perbekalan. Dia sama sekali belum tahu seperti apa The Hidden Park yang harus dilewati, kemungkinan akan memakan waktu lama di hutan tersebut sampai dia tiba di pemukiman. Belum lagi kemungkinan bertemu dengan blatta membuat lelaki itu harus meningkatkan kewaspadaannya dengan ekstra.
“Khan, saya hanya mendapatkan ini, baju besi tidak kami dapatkan.” Howard menyerahkan satu stell pakaian kepada Jaiden. Dia memang meminta baju besi agar bisa menyelinap dan berpura-pura sebagai salah satu hunter di Greamor.
“Amankah pakaian ini?” tanya Jaiden.
“Itu pakaian Hunter saat tidak bertugas, jadi jika Khan bertemu dengan salah satu dari mereka saya pikir itu tidak masalah.”
Sementara Jaiden bertukar pakaian, Hunter yang akan mengantar sudah siap dengan Eageleon. Sebenarnya Jaiden tidak meminta agar para Hunter mengantarkan sampai batas wilayah. Namun, pengorbanan Jaiden merupakan satu kehormatan untuk Hunter-hunter itu, sehingga mereka memberikan pengabdian terbaiknya dengan memberikan perlindungan kepada Jaiden sampai di batas wilayah.
Jaiden sudah siap, dia terlihat dua kali lebih gagah menggunakan pakaian itu daripada pakai jas laboratorium yang hampir tidak pernah dia lepas selama bekerja. “Formula untuk serbuk kimiawi saya sudah serahkan kepada Marvell. Dan saya titipkan semua urusan laboratorium kepada Laura.”
Dengan eageleon yang melesat dengan cepat, Jaiden meninggalkan Laboratorium Darurat diikuti oleh Hunter. Di ujung kawasan Laboratorium Darurat, terdapat area terbuka yang berbatasan langsung dengan The Fantastical Botanical Park. Satu wilayah yang belum tersentuh dengan serangan ganas blatta.
Di tempat itulah Hunter menyelesaikan misinya, di tempat ini pula Jaiden harus meninggalkan Eageleon dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sebelum memasuki kawasan konservasi, perjalanan Jaiden disambut hamparan rumput hijau pucat. Produktivitas dan daya dukung tanah di kawasan tersebut dipengaruhi oleh jenis organisme yang berbeda dengan keadaan di bumi. Karenanya kesuburannya pun mempengaruhi zat hijau daun, sehingga warna daun dan pepohonan di Prexogalla terlihat lebih pucat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter's Prejudice (Tamat, Proses Revisi)
Science FictionPasca kehancuran bumi 150 tahun silam, tatanan baru kehidupan dimulai di Prexogalla. Namun kemunculan Blatta dan perebutan kekuasaan antara dua wilayah Greamor dan Eqouya membuat kekacauan kembali terjadi. Tidak seperti keturunan Prodigi dari Greamo...