Hilangnya Albie membuat semua prodigin, Hunter di Greamor sibuk. Damian yang mengetahui kenyataan ini luar biasa murka. Mereka yang mengetahui hubungan terlarang antara Albie dengan Rogue bernama Jaiden Smith menduga jika Albie sengaja melarikan diri untuk mengejar cintanya. Sedangkan untuk mereka yang sama sekali tidak mengetahui apa-apa mengira kalau Albie diculik oleh Eqouya.
Mereka beranggapan bahwa blatta yang dikirimkan tidak bisa membuat Greamor musnah, karenanya menculik putri dari pemimpin Greamor dijadikan alat agar Greamor mau menyerahkan seluruh kepemimpinan di Prexogalla.
“Khan Albie melarikan diri,” ungkap Logan.
Damian berdiri dengan tergesa, kemudian melayangkan tamparan sampai Hunter kepercayaannya terpelanting dan jatuh menghantam lantai.
“Tidak bisa dipercaya!”
“Maaf, kami sudah mencari di sekitar The Infinite Canal, tetapi pergerakannya terlalu cepat. Semua orang tahunya Khan Albie diculik oleh Eqouya, saya sebenarnya tidak bisa menyanggah karena harga diri keluarga Khan dipertaruhkan jika tahu Albie melarikan diri.”
Meski Logan harus berhadapan dengan tatapan intimidasi dari Damian, sebagai seorang Hunter yang selalu dianggap ksatria, dia tidak gentar. Sebenarnya, Logan memang sengaja membiarkan Albie melarikan diri. Lelaki itu beranggapan, dengan begitu dirinya bisa memisahkan Albie dan Jaiden untuk selamanya. Albie akan dihukum di penjara bawah tanah dan Logan dengan senang hati akan menawarkan diri selayaknya pahlawan yang menyelamatkan perempuan itu dari kesengsaraan.
Pada akhirnya hanya dia yang akan ada dalam jangkauan pandang Albie. Hanya dia yang akan selalu ada untuk Albie. Jika dirinya tidak bisa bersatu dengan Albie, maka orang lain pun tidak boleh memiliki Albie.
“Ayo kita cari!”
Logan tertegun sejenak dengan ajakan Damian. Tidak pernah menyangka lelaki yang selalu sibuk dengan berbagai hal yang ada di Greamor memilih mencari putrinya sendiri.
“Baik.”
Rombongan pencarian Albie meninggalkan pusat perkotaan. Damian mengendarai kendaraan kapsul sedangkan sisanya mengikuti di belakang dengan menunggangi Eageleon.
Kendati dalam perjalanan beberapa kali dihadang ganasnya blatta tidak menyurutkan Damian untuk melanjutkan pencarian. Lelaki itu tahu betul siapa Albie, tidak mungkin Albie terus memperjuangkan apa yang dia mau tanpa alasan. Melarikan diri dan mengabaikan ancaman penjara sudah lebih dari cukup untuk Damian meyakini ada sesuatu yang membuat anak perempuannya begitu bertekad.
“Keadaan kota sudah sangat memprihatinkan, bagaimana dengan janjimu untuk menyelesaikan semuanya dengan segera?” tanya Damian di tengah perjalanan.
Logan yang sedang mengendalikan kendaraan itu melirik sekilas sebelum mejawab, “Koloni blatta semakin banyak, kemarin di tengah pencarian Khan Albie kami menemukan banyaknya sarang baru setelah sarang lama dimusnahkan oleh Khan Albie. Dan isinya semakin banyak.”
“Saya dan yang lainnya akan melanjutkan pencarian Albie, sebaiknya kamu kembali dan selesaikan tugasmu.”
“Tapi, Khan ....”
“Tidak ada bantahan,” potong Damian.
Logan mengangguk, dia kembali fokus pada jalanan dengan perasaan geram yang harus dia tahan.
“Di sini adalah titik hilangnya Khan Albie,” ungkap Logan.
Damian menyusuri bantaran Canal. Melihat bagaimana ketatnya penjagaan dan lapangnya bantaran itu tanpa pepohonan membuat lelaki itu merasakan adanya kejanggalan. Dari radius beberapa meter seharusnya mereka bisa melihat ke mana Albie pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter's Prejudice (Tamat, Proses Revisi)
Fiksi IlmiahPasca kehancuran bumi 150 tahun silam, tatanan baru kehidupan dimulai di Prexogalla. Namun kemunculan Blatta dan perebutan kekuasaan antara dua wilayah Greamor dan Eqouya membuat kekacauan kembali terjadi. Tidak seperti keturunan Prodigi dari Greamo...