PART : 10

2.7K 36 0
                                    

Anak jadah  adalah kutukan orang kampung yg melihat ada inces didalam keluarga seperti yg dilakukan keluargaku. Pak Mul yg mengawali kutukan itu karena ia telah ditinggal istrinya. Sedang dalam kesepiannya, ia tidak bisa menahan diri hingga melakukan hal yg sangat terkutuk itu. Menodai putri sulungnya yg adalah ibuku sendiri yg ketika pergi ke luar negeri sudah ditanami benih pak Mul. Benih manusia yg dikandung hingga sembilan bulan lebih itu akhirnya lahir seorang bayi yg suci tanpa noda. Aku yg dilahirkan ke dunia tanpa tahu siapa yg telah mengukir jiwa ragaku selain orang disekelilingku yg merawat aku hingga usia remaja.  Aku tidak tahu apa itu  anak haram, anak jadah. Setahuku hanya ada kasih sayang seorang kakek yg menjadi ayah, dan paman yg menjadi kakak menyayangi dengan caranya yg menyenangkan awalnya. Aku tak mengerti apa itu akhlak, norma, agama, karena ibarat kertas putih, aku masih kosong. Dan hanya dituliskan perilaku orang yg merawatku seperti membiasakan untuk berbuat mesum.  Pertumbuhan tubuhku alami karena sering dipupuk kasih yg salah membuat aku kebanyakan hormon dan tubuhku makin indah sexy menurut laki2.

       Kini aku telah hidup bersama mbak Nurjanah yg sedang bahagia dalam pelukan om Dananjoyo, tapi aku seperti kemasukan roh dendam. Roh dari dendam mamaku, dan juga lek Janah, dan aku yg menjadi korban kebiadaban  kutukan.

       Terkadang aku menjadi diriku sendiri yg merasa sangat haus akan belaian asmara dari om Dananjoyo, tapi terkadang aku menjadi seorang gadis yg ingin melampiaskan dendam ku. membunuh siapa saja yg telah menodaiku.

Tapi..hari ini aku dibooking oleh seorang pengunjung yg sudah tua yg menurutku dia sangat kaya sehingga memberiku banyak uang ketika usai meniduriku.  Tidak..dia tidak meniduriku, tapi mengajak keluar dari hotel untuk ngobrol2 dan aku tiba2 menyukainya.

     Abdul orang tua itu saat mengajakku naik ke dalam kamar yg disediakan oleh om Danan sebagai tempat bermesum, menanyaiku banyak hal yg aku tidak paham. Aku hanya paham tentang kepuasan laki2 jika sudah menikmati tubuh perempuan muda sepertiku sehingga aku langsung melepas semua pakaianku hingga bugil.

     " Pakai kembali bajumu." kata Abdul sambil duduk bersila memegang kalung tasbih. Aku tidak tahu kenapa ia menyuruhku mengenakan kembali pakaianku.

     " Maksud bapak apa ?"

     " Ayoh pakai kembali bajumu. Aku akan bayar penghasilanmu sebulan kerja disini tapi tidak untuk buka pakaian." kata orang tua itu sambil membaca mantra atau doa yg aku tidak paham artinya.  Saat itu aku sudah tidak sadar siapa aku karena setiap aku berhadapan dengan laki2 dan aku sudah buka pakaian, tubuhku sudah kemasukan roh dendam anak jadah. Akupun langsung menggigil dan kejang2 ingin mbunuh laki2 itu hingga menangkap pundak Abdul dan menariknya ke atas untuk kemudian mencekiknya hingga mati. Tapi saat aku menyentuh pundak Ki Abdul, tanganku terasa panas hingga aku menjerit.

       " Aaaaaccchhhhh.. pamaaasss"

       " Astagfirullah aladziim.. kembalilah engkau roh suci Linggar dan musnahlah engkau setan yg merasuki tubuhnya..." kata Ki Abdul sambil mengayunkan tasbih ke wajahku. Seketika aku lemas terkulai tak punya tenaga dan menangis.

     Abdulpun mengusap rambutku dengan penuh kasih dan memintaku bercerita masalaluku. Aku sangat bersedih menceritakan penderitaanku dan menamgis tiada henti.

      " Aku ingin mati saja pak.. tubuhku sudah penuh noda.. hingga nyawa ini terasa gerah berada di dalamnya. Bunuh saja aku pak.." kataku yg sudah tidak punya harapan lagi selain menyesal dan tidak ingin hidup. Pak Abdul malah sangat sayang dan mengajakku untuk jalan2 keluar dari cafe.  Biasanya seorang purel yg dibooking pengunjung bisa diajak menginap di villa atau hotel dengan bayaran lebih tinggi. Tapi aku tidak.

     Abdul mengajakku untuk shopping membeli alat perangkat solat. Lalu mengajakku tinggal di sebuah rumah mewah untuk diajarkan kepadaku bagaimana hidup yg benar.   Aku diajarkan bersilat dan banyak ilmu agama.

      " Hidupmu tidak hanya di dunia ini anakku. Di dunia ini hanya untuk menguji imanmu, kepada Allah sang pencipta kehidupan dan kelak kamu akan kembali kepada Nya..hidup kembali di dalam alam abadi disisiNya." kata Ki Abdul kepadaku hingga membuatku menangis tersadar.

ANAK JADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang