PART : 2

12.2K 76 0
                                    

Andika yg tidak cukup ganteng tetapi punya mobil dan anak orang kaya itu telah memberiku harapan untuk kutambatkan hatiku di akhir perjalanan hidupku. Dia yg kukenal sejak setahun lalu lewat medsos memberiku cinta dan buaian janji untuk masa depan, yg selalu kuimpikan karena masa kecilku yg suram dalam keluarga yg samar. Aku sudah serahkan semua milikku karena aku sangat berharap bisa menyandarkan hidupku kelak di pundak tanggung jawabnya. Ternyata
Andika INGKAR. Dia meninggalkanku saat aku sudah tak punya apa2 yg kubanggakan. Bahkan ia mengungkit latar belakangku yg tak jelas. Aku anak jadah ! Aku anak haram., Aku sudah tidak virgin. !! Buat apa menangis ? Aku sejak kecil dididik jadi gadis strong !! Kebencian sudah tertanam subur di dalam jiwaku. Aku semakin benci kepada semua lelaki.

Andika telah tiada. Aku telah membunuhnya dengan memotong testisnya saat lelap tidur bersamaku.
Dendamku telah berkobar dan terus menyala saat berhadapan dengan lelaki pengkhianat !!
***

Ketika masa pahit yg berselimut keindahan cinta itu dimulai. Mamaku pulang lebih cepat ketika harus melahirkan ku ke tanah air dengan deraian air mata. Aku tak ingat lagi hingga aku mulai akrap diajak mbakku yg sebenarnya masih tanteku Nurjanah ke rumah om Dananjoyo yg masih family. Mbak Janah sudah seperti anak angkat dengan om Danan dan sering menginap di rumahnya sambil mbantu Tante Sri bertoko. Mas Slamet adalah laki2 terdekat di rumah sejak ibuku pergi kembali ke luar negeri. Sejak kecil aku selalu dimandiin mas Slamet hingga SD mandi bersama. Saat diajak mbak Janah ke rumah om Danan aku dimanja om Danan. Katanya aku sangat cantik dan sexy. Om Danan sering memberi aku uang dan roti.

" Kamu kok sendirian, mbakmu kemana Ling ? " tanya om Danan.

" Baru bantuin pak Mul di sawah. "
" Kamu mau es krim ? ambillah di kulkas !" kata om Danan. Akupun tidak malu ambil kampina dari kulkas dan menikmatinya sambil nonton tv om Danan yg suka nonton be- ef. Deg degan dadaku saat melihat adegan2 aneh itu yg bagiku belum pernah melihatnya secara nyata. Om Danan duduk di lantai sambil merayapkan tangannya ke pahaku yg terbuka saat aku duduk di sofa menikmati es krim. Tak ada bedanya bila di rumah mas Slamet yg dulu suka dokter2 an saat aku masih bocah.

Aku panggil dia mas Slamet yg sejak aku masih kecil diurusnya, tapi sebenarnya ia adalah adik dari mamaku.

" Ngapain tadi mas Slamet ?" tanya lek Janah.
" Biasa..minta jatah."
" Jangan biasakan gitu. Kamu kan masih ponakannya. Kurang ajar dia." kata mbak Janah.
" Habis gimana mbak. " jawabku.

" Mbak udah berapa kali digituin mas Slamet, tapi mbak kan udah gak virgin sama pakde Danan dulu dikasih hp 2 juta. Sama mas Slamet gak dikasih apa2 malah dipukul kalau gak mau." kata mbak Janah.

" Aku mah gak tahu masih virgin atau enggak. Kan dari kelas 4 udah suka dimasuki jari mas Slamet." kataku.

" Cuma jari sih gpp. Tadi mas Slamet pake jari ?"
" Pake burung lah."

" Setan tuh anak. Bilangin pak Mul"
Bilangin pak Mul ? Sama saja, aku juga suka digerayangi pak Mul kalau malem2 ketiduran di kamarnya. Kataku dalam hati. Memang keluarga ini sudah bobrok semua.

" Kamu cantik sekali nduk. Kayak ibumu..persis." kata pak Mul.

Kenapa gak cepet mati aja tuh tua Bangka bejat ! Kataku dalam hati. Semoga Allah cepat memberinya hidayah agar sadar dari segala perbuatannya. Hidayah? Pak Mul tidak pernah solat dan sangat kafir, hingga anak2nya perempuan dicabuli semua.

***

ANAK JADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang