Love is Strong

650 63 3
                                    

"Sudah tak apa" ucap Krist menenangkan Fiat.

"Mommy tidak seperti itu. Daddy Singto memang ayahku. Kenapa mereka mengatakan hal buruk tentang Mommy, hiks" ucap Fiat yang terisak sambil menenggelamkan wajahnya ke dada Krist.

Oaujun hanya bisa terdiam di belakang Fiat serta mengelus punggung laki-laki yang disayanginya itu. Saat dia sampai di rumah Krist, Krist sudah menanti di depan pintu rumah.

"Terimakasih sudah mengantar Fiat pulang, Oaujun. Kau bisa kembali ke sekolah. Nanti guru mencarimu" ucap Krist lirih.

"Tapi, Aunt. Fiat.. Aunty juga.."

"Tak apa. Kami tak apa. Jangan khawatir" ucap Krist sambil tersenyum.

Oaujun akhirnya menuruti kemauan Krist. "Fiat, Phi kembali ke sekolah dulu na"

Fiat menoleh kearah Oaujun. "Terimakasih Phi. Maaf merepotkanmu"

Oaujun mengusap kepala Fiat pelan, "Aku tidak merasa di repotkan. Kau tenang saja. Phi akan cari tau siapa yang berani menyebarkan ini ke sekolah. Kau istirahat ya"

Fiat mengangguk, Oaujun beralih memandang Krist. "Aku kembali ke sekolah dulu, Aunt"

Krist mengangguk dan tersenyum.

Setelah kepergian Oaujun. Krist termenung masih mencoba menenangkan Fiat yang sesenggukan di pelukannya.

Pagi tadi, saat dia sedang membersihkan bekas sarapannya dengan Fiat. Dia tidak sengaja melihat berita di salah satu portal media lewat ponselnya. Tentu saja itu membuatnya terkejut dan kehilangan banyak kata. Bukan, dia bukan memikirkan tentang dirinya. Krist hanya memikirkan tentang Fiat, begitu juga dengan Singto.

Belum selesai dia berusaha untuk tenang, dia sudah mendapat telepon dari sekretarisnya yang mengabari jika dampak dari berita ini adalah beberapa investor yang mempertanyakan keprofesionalan perusahaannya bahkan ada yang tidak segan untuk membatalkan kontrak kerja sama.

Sedari tadi orang tuanya, Tee bahkan Singto berusaha menghubunginya, namun tidak ada yang dia jawab. Bukan ingin menghindar, hanya saja dia butuh waktu untuk mencerna semuanya. Apa mungkin semuanya akan baik-baik saja. Terutama untuk Fiat, dia bahkan tidak menyangka jika ada yang tega menyebar rumor ini ke sekolah. Bagaimana bisa?

"I'm sorry, Mom"

Krist memegang bahu Fiat, "Kenapa Fiat minta maaf. Ini bukan salahmu"

"Mommy sudah melewati hidup yang sulit karena melahirkan dan membesarkan Fiat. Kau pasti menerima segala cemoohan dan stigma dari banyak orang, Mom. Lalu sekarang ditambah dengan berita tidak baik ini. I shouldn't have asked to see Daddy. Now, Dad is hurt because of me too"

"Siapa yang bilang begitu?"

Suara Singto menyadarkan mereka berdua, "Phi Singto" lirih Krist.

"Siapa yang bilang jika Fiat itu membuat Daddy terluka. Fiat tidak seperti itu, nak. Meskipun Fiat tidak ingin bertemu Daddy. Daddy yang akan mencarimu dan Mommy meski harus ke ujung dunia sekalipun. Our meeting was destiny from God. Daddy, Mommy and you. It's not your fault at all"

Fiat semakin menangis lalu beralih memeluk sang ayah. "Dad, i'm scared. Aku takut kau akan meninggalkan kami lagi karena ini, hiks"

Krist tak bisa membendung air mata yang sedari tadi dia tahan. Singto yang melihatnya mengisyaratkan agar Krist mendekat lalu memeluk Krist dan Fiat dalam rengkuhan lengannya.

"Aku sangat menyayangi kalian. Bagaimana mungkin aku meninggalkan kalian lagi" ucap Singto sambil mempererat pelukan pada dua kesayangannya itu.

"Kalian tenang saja. Daddy tidak akan pernah membuat orang jahat dibalik semua ini hidup tenang"

MI CASA (Singto x Krist)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang