Tuan Ruangroj memasuki rumahnya dengan wajah datar. Dia sudah ingin memasuki ruang kerjanya, namun suara istrinya menghentikan.
"Kemana saja kau sampai sore begini. Bukankah aku bilang jika kita ada pertemuan dengan keluarga Sarocha untuk konferensi pers besok !"
"Pergilah sendiri. Aku sedang sibuk"
"Bagaimana mungkin aku pergi sendiri. Kau harus ikut, kau ayah Singto !"
"Bukankah dia sudah memutuskan hubungannya denganku. Lalu kenapa aku harus peduli dan kau juga, untuk apa kau masih memaksanya untuk menikah dengan Gigie. Dia bukan bagian dari keluarga kita lagi"
"Aku tidak peduli. Aku akan menemui mereka sendiri !"
"Lakukan apa saja maumu tapi jangan menyeretku nanti. Jadi diam dan tutup mulutmu !" Sentak Tuan Ruangroj lalu masuk kedalam ruang kerjanya.
"Berani sekali dia membentak dan membanting pintu di depanku" gumam ibu tiri Singto dengan memandang tajam kearah pintu ruang kerja suaminya.
***
Singto sedang fokus mengemudi, sedangkan Krist nampak menikmati pemandangan di sepanjang jalan yang mereka lewati.
"Apa disini tidak akan seram jika malam Phi" lirihnya .
Singto terkekeh geli. "Jika disini pasti mengerikan, tapi tidak dengan rumah kita nanti sayang"
"Uh, rumah kita. Itu rumah Phi"
"Au, itu akan jadi rumah kita nanti. Aku sudah tidak sabar hmm" ucap Singto sambil mencium tangan Krist yang semula ia genggam.
"Phi tidak akan fokus jika menyetir dengan cara seperti ini"
"Hey, ini sudah masuk wilayah perbukitan. Tidak ada kendaraan lain, jadi kita bisa lebih santai". Singto mengedipkan satu matanya.
"Dasar genit" cibir Krist melihat kelakuan Singto.
"Omong-omong kenapa Fiat tidak ada suaranya" Singto mengintip Fiat melalui spion. Sedangkan Krist menoleh ke belakang dan malah menemukan Fiat yang sedang memperhatikan ponselnya sambil tersenyum sendiri.
"Hey, kenapa senyum-senyum begitu" ucap Krist membuat Fiat terkejut.
"Sedang chatting dengan Oaujun ya" goda Krist. Sedangkan Singto mulai menunjukkan wajah masamnya.
"Uh, Mommy" ucap Fiat sambil menutupi setengah wajahnya dengan jaket yang ia pakai.
Krist tertawa melihatnya. "Menurut Mommy, Phi Oaujun itu seperti apa sih?"
Krist membuat gestur berpikir, "Oaujun baik, dia juga sopan. Dan juga lumayan tampan" ucap Krist sambil menekankan kata tampan. Dia melirik respon Singto dan tertawa geli.
"Tampan darimana. Dia biasa saja"
"Ish, Fiat tidak tanya Daddy !"
Krist semakin terbahak dibuatnya.
"Kenapa Fiat tidak tanya pendapat Daddy. Seharusnya Fiat juga bertanya pada Daddy. Kenapa hanya ke Mommy. Daddy juga tau mana yang pantas untuk anak kesayangan Daddy" protes Singto.
"Tapi Daddy memang tidak suka dengan Phi Oaujun, padahal Phi Oaujun baik. Daddy takut tersaingi ya" tuduh Fiat.
"Tersaingi apa. Jelas-jelas Daddy lebih dari segalanya dibandingkan dia" ucap Singto tak terima.
"Eh, tapi Fiat. Jika Mommy bisa kembali ke masa lalu dan bertemu dengan Oaujun terlebih dahulu. Mommy pasti akan terpesona padanya. Sudah tampan, berprestasi, ketua Student Council pula", Krist masih terus saja mengompori Singto yang semakin cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MI CASA (Singto x Krist)
Random(COMPLETED) Mi Casa merupakan bahasa latin yang bisa diartikan sebagai rumah. Rumah yang selalu dirindukan oleh seorang Krist Perawat. Namun Krist percaya akan takdir. Sejauh apapun dia pergi dia pasti akan kembali di dekapan rumah yang sama. DISCLA...