PART 29

272 51 8
                                    

Sesampainya di kamar Raka, Reyhan dan Raka masuk ke kamar. Raka meletakkan tasnya di meja belajar dan mengambil pakaian ganti di almari. Sedangkan Reyhan, Reyhan mendudukkan dirinya di tempat tidur kakaknya.

"Han, aku ke kamar mandi sebentar ya mau ganti pakaian. Kamu nggak papa di sini sendirian?" ucap dan tanya Raka.

"Iya Kak. Nggak papa kok Kak. Kakak kan juga gantinya di kamar mandi kamar ini, jadi Reyhan nggak benar-benar sendirian," ucap Reyhan.

"Oh iya ya. Ya udah Han, kalau gitu aku ganti dulu ya," ucap Raka.

"Iya Kak," ucap Reyhan.

Raka tersenyum dan berlalu pergi menuju kamar mandi.

"Kenapa pusingnya belum hilang ya," ucap Reyhan dalam hati sambil memegangi kepalanya.

Tiba-tiba dari hidung Reyhan keluar darah. Reyhan yang menyadari itu buru-buru mengambil tisu yang ada di nakas samping tempat tidur Raka. Raka keluar dari kamar mandi, dan terkejut karena mendapati Reyhan tengah mencoba menghentikan mimisannya. Raka pun segera berlari mendekati Reyhan.

"Han, tundukkan kepalamu," ucap Raka sambil menurunkan kedua tangan Reyhan.

Raka menggantikan Reyhan mengelap darah yang tak kunjung berhenti. Setelah beberapa saat, akhirnya mimisan Reyhan berhenti.

"Alhamdulillah, mimisanmu berhenti," ucap Raka lega.

"Iya Kak. Terima kasih ya Kak, udah bantuin Reyhan," ucap Reyhan tersenyum.

"Iya Han, sama-sama," ucap Raka juga dengan senyuman. Tangannya membelai kepala Reyhan.

"Kak, Reyhan baringan di sini ya, kepala Reyhan sakit," ucap Reyhan mengeluh.

"Iya Han, kamu baringan aja nggak papa," ucap Raka sambil membantu Reyhan baringan.

"Iya Kak, sekali lagi terima kasih ya Kak," ucap Reyhan.

"Iya sama-sama Han," ucap Raka.

"Kak, udah sana Kakak makan dulu," ucap Reyhan.

"Iya Han. Kamu nggak makan?" Tanya Raka.

"Kalau Reyhan nanti aja Kak. Perut Reyhan sedang nggak nyaman, perut Reyhan rasanya mual," ucap Reyhan.

"Ya udah Han, aku temenin kamu dulu aja ya. Nanti kalau aku tinggal terus kamu butuh bantuan, kamu nggak ada yang bantuin," ucap Raka.

"Udah Kak, nggak papa, Kakak makan dulu aja. Reyhan nggak papa kok di sini sendirian dulu," ucap Reyhan.

"Gimana ya," ucap Raka, dia ragu saat akan meninggalkan Reyhan sendirian di kamarnya.

"Udah Kakak nggak usah ragu gitu. Udah sana, kakak makan dulu. Jangan sampai kakak sakit," ucap Reyhan.

"Ya udah kalau gitu Han, aku kebawah dulu ya," ucap Raka.

"Ya Kak," ucap Reyhan.

"Assalamu'alaikum," ucap Raka.

"Waalaikumsalam," ucap Reyhan.

Raka pun dengan berat hati meninggalkan Reyhan di kamarnya sendirian.

***

Sampai di bawah, Raka menuju ruang makan, di mana Ayah, Bunda, Kakek, Nenek dan Ilham telah menunggu Raka dan Reyhan. Mereka hendak makan siang bersama. Mereka heran saat melihat Raka hanya ke ruang makan sendirian. Rasa heran mereka berubah menjadi rasa khawatir.

"Assalamu'alaikum," ucap Raka.

"Waalaikumsalam," ucap semuanya.

Suheil kemudian duduk di kursi samping kiri Ilham.

Ketulusan Hati Saudara Angkat (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang