𝟏𝟐. 𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚

4.4K 409 9
                                    

╔═════ஓ๑♡๑ஓ═════╗

【𝐌𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐨𝐧𝐝 𝐌𝐚𝐥𝐞 𝐋𝐞𝐚𝐝】

Note🖋️: Jangan lupa Vote, Like dan Komen ya

✧*。📜Aku harap hubungan kita akan baik-baik saja📜*.✧

╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝

Selamat membaca(。•̀ᴗ-)✧

⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

"Tidak terlalu, masih cantik Elina."

Elina yang sedang minum hampir saja tersedak.

"Apa? Padahal jika saya dibandingkan dengan Nona itu, pasti orang-orang akan memilih dia."

Khaled menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Bagi saya masih cantik Elina."

"Sungguh?"

"Kapan saya bercanda."

apa? APA!

"Tapi-"

"Sudahlah, lihat. Ayah anda sepertinya memanggil anda."

Khaled menunjuk kearah Grand Duke yang sedari tadi melihat ke arah Elina dan mengodenya untuk menghampirinya.

Elina langsung berdiri dan menghampiri Grand Duke.

'Maaf Hans. Tapi aku benar-benar tidak bisa!' Batin Khaled sambil memegang dadanya.

⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

Setelah hari Perjamuan selesai, Elina langsung pergi menggunakan kereta kuda dan di lindungi oleh sir Dante. Sementara Pasangan Selvator masih di istana sedang mengurus sesuatu.

Di jalan, seperti biasa. Elina hanya bertopang dagu sambil melihat pemandangan, masuk lah mereka ke area yang penuh dengan pohon dan juga semak-semak.

Kereta kuda seperti berhenti, Meylin mengecek keluar, ada segerombolan preman.

"Nona itu... Ada segerombolan preman! Nona harus sembunyi cepat!" Ujar Helena.

Elina berdiri dari duduknya dan membuka pintu kereta kuda.

"Kalian berdua diam di sini dan jangan keluar."

"Tapi Nona-"

Elina langsung menutup pintu kereta kuda dengan keras.

Elina melihat Sir Dante dan 2 orang ksatria lainnya mengarahkan pedang kepada segerombolan preman itu.

"Wah! Wah! Lihatlah!" Ujar salah satu preman.

Rambutnya acak-acakan, mata kirinya memakai penutup mata dengan tato di tangan kirinya.

"Jangan kau berani dekat-dekat denga Nona kami!" Ujar sir Dante.

Elina maju ke arah preman itu, melewati para ksatria.

"Nona! Mundurlah, anda akan dalam bahaya!" Ujar salah satu Ksatria.

"Tuan-tuan sekalian, izinkan kami untuk melewati jalan ini." Ucap Elina secara halus.

Ketua preman tadi langsung maju dan berkata.

"Boleh, asal kan nona temani kami disini."

Para preman yang berada di belakangnya langsung tertawa.

"Bagaimana kalo saya tidak mau?"

Me and The Second Male Lead✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang