[SUDAH TERBIT]
Jangan lupa di vote setelah membaca ya!! Komen juga jangan lupa, jangan jadi silent reader! Kenyataannya para author di luar sana lebih suka para readers nya aktif komentar di tiap chapternya<3
...
✧*。📜Bahkan senyummu mengalahkan cerahnya matahari📜*.✧
╚═════ஓ๑♡๑ஓ═════╝
Selamat membaca(｡•̀ᴗ-)✧
⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰
"Nona masih belum bangun?" Tanya Helena.
"Belum, Nona masih tidur. Tadi saya masuk ke kamar untuk membereskan semua baju, dan nona masih tidur di kasurnya." Jawab Meylin.
Mereka sekarang sedang ada di dapur menyiapkan sarapan untuk Elina yang masih di kasur dan tertutup oleh selimutnya.
"Saya masih terkejut tentang semalam. Pesta di hentikan begitu saja." Ujar Meylin.
"Tidak mungkin mereka menghentikan acara pertunangan dengan secepat itu, pasti ada alasannya." Lanjut Meylin.
"Haduh! Sudahlah! Ayo bawa sarapan ini pada Nona!" Helena langsung memberikan nampan berisi sarapan untuk Elina.
Meylin menghela napas karena Helena tidak memberikan opini atau mungkin Helena mengetahui sesuatu.
"Nona! Ini saya Meylin, saya boleh masuk?" Panggil Meylin di depan pintu kamar Elina.
"Ya..."
Meylin langsung tersenyum cerah. 'Akhirnya Nona bangun juga!'
Meylin membuka pintu dengan perlahan. "Selamat pagi! Ayo, sarapan nona Elina!"
Meylin menaruh nampan di meja kecil, Elina dengan muka khas bangun tidur terpaksa bangun dari tempat tidurnya. Elina lalu duduk di kursi, Meylin mengambil sisir rambut dan mulai menyisir rambut Elina untuk mengikat rambutnya.
"Meylin... Aku sangat mengantuk..." Ujar Elina.
Meylin terkekeh. "Nona bisa tidur sepuasnya di rumah nanti. Sekarang kita masih di hotel, nanti sore kita pulang ke rumah. Ayo habiskan makanan anda." Meylin mengikat rambut Elina lalu dia mulai melanjutkan membereskan baju-baju Elina dan memasukkan nya ke dalam Koper.
Elina memasukan sendok yang sudah ada bubur ke dalam mulutnya. Dia terus memakan bubur itu tetapi entah kenapa rasanya ada yang kurang.
'Mungkin karena aku masih mengantuk rasanya jadi tidak selera.' Batin Elina.
Selang beberapa menit kemudian Elina langsung lompat ke kasurnya lagi. Baru acara pertunangan sudah encok begini, apalagi acara pernikahan nanti! Hah... Memang nasib remaja Jompo.
"Heh? Nona ayo mandi! Setelah mandi nona akan pergi bersama Tuan Khaled kan?" Ucap Meylin membuat mata Elina yang tadinya tertutup langsung terbuka lebar.
Dia langsung berdiri dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi. "Meylin! Cepat bantu aku! Simpan saja Baju-bajunya, kau bisa beres-beres nanti!" Teriak Elina dari dalam kamar mandi.
"A-ah iya! Sebentar!" Meylin langsung menaruh bajunya dan bergegas ke kamar mandi. Senyum penuh arti tersimpul diwajah Meylin.
'MEREKA AKAN PERGI BERKENCAN! BERITA INI HARUS AKU SAMPAIKAN PADA NYONYA DAN TUAN BESAR EVAN SEGERA!'
⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Khaled & Elina kita udah bisa di gapai nih setelah hampir 2 tahun nangkring di chapter digital, jika kalian penasaran dengan full chapternya dan ingin versi buku fisik, kalian bisa PO via WhatsApp: 08812731411 dan bisa memegang langsung kapal KhaLina favorit kalian !!
Follow me on Instagram @elvhakim for more information!!
